Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
Sementara PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) baru mencatatkan marketing sales Rp 1,7 triliun atau 65,3% dari target perusahaan Rp 2,6 triliun. Ivy Wong, Direktur PWON melihat konsidi pasar tahun ini memang agak lambat disebabkan pengaruh kondisi makro ekonomi seperti fluktuatif nilai tukar yang cukup tinggi, adanya perang dagang global, dan kondisi pajak yang masih membingungkan.
"Tahun ini kami hanya mengandalkan inventory, tidak ada proyek baru," ungkap Ivy pada Kontan.co.id pada 5 Desember 2018 lalu.
Meski capaian penjualan pemasaran masih rendah, Pakuwon masih tetap mempertahankan target. Ivy memperkirakan kalaupun target tidak tercapai namun capaian hingga akhir tahun tidak akan jauh dari bidikan awal tersebut.
Adapun PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) masih yakin target Rp 4 triliun tahun ini tercapai walaupun per Oktober mereka baru mencatatkan marketing sales Rp 2,4 triliun.
Keyakinan tersebut karena perusahaan masih bisa mengharapkan penjualan dari peluncuran proyek baru bertajuk Summarecon Mutiara di Makassar yang dirilis pada 30 November 2018 lalu dan peluncuran produk-produk baru di kawasan eksisting mereka.
Dalam empat jam saja peluncuran proyek baru di Makasaar tersebut, SMRA telah berhasil mengantongi penjualan Rp 200 miliar. Perusahaan ini yakin kondisi pasar properti tahun depan akan membaik terutama setelah pemilihan presiden usai.
"Tetapi kami menargetkan marketing sales sama dengan target tahun ini." kata Jemmy Kusnadi, Sekretaris Perusahaan SMRA pada Kontan.co.id, Jumat (21/12).
Lalu emiten lain yakni PT Ciputra Development Tbk (CTRA) baru berhasil mengantongi marketing sales Rp 5,15 triliun hingga kuartal III atau 66,8% dari target perusahaan sebesar Rp 7,7 triliun. Semuanya masih didapatkan dari proyek-proyek eksisiting karena perusahaan belum bisa merealisasi peluncuran proyek baru.
PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) berhasil merealisasi 75% target marketing salesnya sebesar Rp 7,2 triliun dalam sembilan bulan ini atau senilai Rp 5,4 triliun. PT Alam Sutera Tbk (ASRI) meraup Rp 3,62 triliun atau 90,5% dari target Rp 4 triliun sepanjang Januari-September.
PT PP Properti Tbk (PPRO) mengantongi Rp 3,1 triliun atau 81,5% dalam sembilan bulan yang ditopang oleh penjualan borongan atau bulk sales.
Sedangkan PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) telah berhasil mencapai target marketing sales mereka Rp 2 triliun di November 2018. Sampai akhir tahun Olivia Surodjo, Direktur keuangan MTLA meyakini pihaknya bisa mencatatkan Rp 2,1 triliun.
Tahun ini, perusahaan melakukan satu peluncuran yakni proyek perumahan The Riviera @Puri tahap 3. Selain penjualan properti, capain itu juga didukung dari penjualan tanah kavling.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News