Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli
Penilaian itu didasarkan pada proyek yang digarap URBN biasanya terserap 80% dari pengguna langsung, sementara sisanya baru dibeli sama investor. Namun saat ini justru tidak seperti itu.
Akibatnya, untuk meningkatkan kinerja marketing sales pihaknya telah menyiapkan strategi melalui rent to own.
Baca Juga: Rencanakan Proyek TOD baru, URBN bakal akuisisi lahan di Jakarta Timur
Lebih lanjut, ia memaparkan dari skema tersebut pihaknya akan menawarkan propertinya untuk menjadi tempat kos bagi kalangan milenial yang mana 50% dari biaya sewa bulanan sebagai bentuk cicilan uang muka.
Selain dari daya beli, penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 72 juga menjadi tantangan lainnya di tahun depan khususnya pada pencatatan keuangan. Karenanya, diversifikasi dilakukan mengandalkan pendapatan berulang dan manajemen bangunan.
"Kemudian non reccuring bisa jual putus aset kami," tutupnya.
Baca Juga: Urban Jakarta (URBN): Tower I Gateway Park bakal serah terima awal 2020
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News