kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pasar sepeda motor di Jawa sudah jenuh


Kamis, 29 Desember 2011 / 10:27 WIB
Pasar sepeda motor di Jawa sudah jenuh
ILUSTRASI. Jahe bisa dimanfaatkan sebagai obat sinusitis.


Reporter: Maria Rosita | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Penjualan kendaraan bermotor mulai bergeser ke pasar yang lebih prospektif. Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) mengungkapkan, dalam lima tahun belakangan ini, pasar penjualan kendaraan bermotor beralih dari Jawa ke beberapa wilayah di luar Jawa.

Komisaris PT Indomobil Sukses Internasional Tbk. (IMAS) yang juga menjabat Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), Gunadi Sindhuwinata, mengatakan, pasar di Jawa sudah jenuh. "Di Jawa sudah banyak yang memiliki kendaraan, dibandingkan dengan di Luar Jawa," ujar Gunadi, kemarin (28/12).

Menurut Gunadi, pergeseran ini tak lain karena meningkatnya pendapatan penduduk di luar Jawa. Distribusi pengiriman barang ke Luar Jawa juga semakin mudah.

Gunadi membandingkan, lima tahun lalu penjualan kendaraan bermotor di DKI dan Jawa Barat mencapai 30% dari produksi, kini hanya tinggal 15%. Siapa pemimpin pasar motor di daerah?

Secara nasional, PT Astra Honda Motor (AHM) masih memimpin penjualan motor yakni sebesar 52,69%. Menyusul kemudian pada peringkat kedua adalah PT Yamaha Motor Kencana (YMKI) sebesar 39,76%. Namun, keduanya bersaing di tiap daerah. Misalnya, Yamaha lebih unggul dari Honda di beberapa daerah di Sumatera. Di provinsi Bangka dan Belitung, Yamaha meraup 65% pangsa pasar motor.

Catatan saja, pada tahun ini, penjualan motor dari awal tahun sampai November lebih bagus dari tahun lalu. Volume penjualan naik 14,4% mencapai 7.850.104 unit. Setahun lalu, penjualan hanya sekitar 6.859.104 unit. Melihat pertumbuhan positif itu, AISI optimis target penjualan motor nasional sebesar 8,1 juta unit tahun ini akan tercapai.

Adapun produksi motor selama Januari-November 2011 mencapai 7.580.104 unit, melebihi realisasi produksi tahun lalu yang mencapai 7.389.644 unit. Satu hal yang disayangkan, komponen motor produksi dalam negeri masih berkisar 85%.

Selain itu, ekspor sepeda motor dari Indonesia juga masih rendah. Buktinya, Gunadi bilang, dari total produksi nasional, hanya 1% yang diekspor. Beberapa negara tujuan ekspor kendaraan bermotor asal Indonesia antara lain Vietnam, Myanmar dan Afrika. Meski tidak merinci, namun Gunadi mengatakan perlunya kewaspadaan terhadap impor kendaraan bermotor asal India dan Thailand.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×