Reporter: Abdul Basith | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) mengharapkan ekspor Crude Palm Oil CPO) ke Chile akan naik setelah dilakukannya kerja sama perdagangan Indonesia dengan Chile.
Ketua Gapki, Joko Supriyono bilang, Indonesia dan Chile baru saja menandatangani Indonesia-Chile Comprehensive Economic Partnership Agreement (IC CEPA). Sebelum kerja sama ini diteken, kondisi penjualan sawit Indonesia ke Chile terus turun.
Ekspor sawit Indonesia ke Chile turun lebih dari 50%. "Ekspor sawit Indonesia ke Chile terus menurun dalam empat tahun terakhir," terang Joko belum lama ini
Sebelumnya ekspor sawit Indonesia bisa mencapai angka US$ 900 juta tiap tahun. Namun saat ini penjualan sawit Indonesia ke Chile tidak mencapai US$ 400 juta.
Penurunan ekspor ke pasar Chile lantaran sawit Indonesia kalah bersaing dengan sawit asal Malaysia. Hal tersebut karena Malaysia telah membuat kesepakatan Free Trade Agreement (FTA) dengan Chile.
Kesepakatan tersebut membuat sawit asal Malaysia bebas tarif impor masuk ke Chile. Sementara Indonesia masih dikenakan tarif sebesar 6%.
Joko mengharapkan bebas tarif impor diberikan pada sawit Indonesia dengan adanya IC CEPA. Selain itu Joko pun melihat Chile dapat menjadi pintu masuk penjualan minyak sawit di Amerika Selatan.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita. Sebelumnya Enggar bilang Chile dapat menjadi penghubung pedagangan Indonesia dengan negara Amerika Selatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News