CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Pasokan bertambah, harga kapas mulai turun


Senin, 04 April 2011 / 07:10 WIB
Pasokan bertambah, harga kapas mulai turun
ILUSTRASI. Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan, bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (kedua dari kiri), Ketua DMI DKI Jakarta Ma'mun Al Ayyubi (kiri), dan Ketua MUI DKI Jakarta Munahar Muchtar (ketiga dari kiri) Jumat (22/5) menyampaikan imbau


Reporter: Herlina KD |

JAKARTA. Ada kabar gembira bagi para pengguna kapas. Pasalnya, harga kapas dunia mulai sedikit melandai setelah sempat melambung tinggi. Turunnya harga kapas ini disebabkan karena luas areal panen kapas di beberapa negara penghasil kapas bertambah, sehingga pasokan kapas diperkirakan akan meningkat.

Berdasarkan data Bloomberg, harga kapas untuk pengiriman Mei 2011 di Intercontinental Exchange (ICE) London pada akhir Maret lalu ada di level US$ 1,95 per pound. Padahal, harga kapas sempat mencapai level tertingginya pada posisi US$2,14 per pound (7/3) lalu.

Koreksi harga kapas ini disebabkan karena adanya indikasi peningkatan pasokan kapas dari beberapa negara produsen. Muhammad Saleh, juru bicara Departemen Pertanian Pakistan seperti dikutip Bloomberg pekan lalu menyatakan pada musim tanam kapas per Juli nanti, Pakistan diperkirakan akan memproduksi sekitar 15 juta bal. Jumlah ini lebih besar ketimbang produksi tahun sebelumnya yang sekitar 11 juta bal (1 bal setara dengan 175 kg). "Petani kapas di Provinsi Punjab telah menanam 100.000 hektare lebih banyak ketimbang tahun lalu," ujarnya. Catatan saja, Pakistan adalah produsen kapas terbesar keempat di dunia.

Muhammad Atif dada, Ketua Asosiasi Kapas Karachi mengungkapkan akibat banjir, tahun lalu produksi kapas di Pakistan hanya sekitar 11 juta bal dari perkiraan produksi sebanyak 14 juta bal. Tahun ini, pemerintah Pakistan mematok pertumbuhan luas areal tanam kapas 8% ketimbang tahun lalu, menjadi sekitar 8,01 juta hektare.

Vasudevan Ravi Shankar, Direktur Utama PT Asia Pacific Fibers Tbk, mengungkapkan luas areal tanaman kapas di beberapa negara pada tahun ini memang meningkat. "Tapi dampak kenaikan produksi ini baru akan terasa pada tahun depan," ujarnya kepada KONTAN akhir pekan lalu.

Tak hanya Pakistan, negara produsen kapas lainnya yaitu Australia juga diperkirakan akan menghasilkan kapas dalam jumlah lebih besar pada tahun ini. Produksi kapas Australia diperkirakan akan meningkat menjadi sekitar 4 juta bal pada tahun ini, atau 400.000 bal lebih banyak ketimbang tahun sebelumnya.

Ravi bilang penurunan harga kapas yang terjadi saat ini disebabkan karena sentimen dari adanya kabar kenaikan produksi kapas di beberapa negara. Ditambah lagi, "Konsumsi di China sementara ini agak lemah," jelasnya. Hanya saja, ia bilang hingga saat ini stok kapas di semua negara rata-rata masih turun.

Alhasil, ia memperkirakan harga kapas dunia hingga September nanti masih akan stabil di kisaran US$ 1,8 - US$ 2 per pound. Nah, penurunan harga kapas menurutnya baru akan terjadi setelah panen kapas mulai Oktober nanti. Hanya saja, penurunan harga kapas ini juga sangat tergantung dari banyaknya hasil panen. "Sehingga harga bisa turun secara gradual," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×