kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Pasokan dari Brasil melimpah, harga kakao bisa melorot ke US$ 2.800 per ton


Rabu, 23 Maret 2011 / 16:06 WIB
Pasokan dari Brasil melimpah, harga kakao bisa melorot ke US$ 2.800 per ton
ILUSTRASI. Jajaran direksi dan komisaris URBN usai paparan publik di Jakarta, Senin (25/11). Urban Jakarta Propertindo siapkan belanja modal Rp 800 miliar. KONTAN/Sugeng Adji


Reporter: Herlina KD | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Setelah sempat melambung, harga kakao kini mulai berangsur turun. Berdasarkan data Bloomberg, harga kakao untuk pengiriman Mei 2011 ada di level US$ 3.263 per ton, padahal, harga kakao sempat mencapai titik tertingginya pada awal Maret 2011 di level US$ 3.733 per ton.

Penurunan harga kakao internasional ini diperkirakan akan terus terjadi. Pasalnya, suplai kakao dunia saat ini sedang melimpah menyusul naiknya pasokan kakao dari Brasil. Pasokan kakao dari wilayah Bahia, penghasil kakao terbesar di Brazil mengalami peningkatan dua kali lipat.

Berdasarkan laporan analis kakao dari Brazil Hartmann seperti dikutip Bloomberg Rabu (23/3), pasokan kakao dari wilayah Bahia pada pekan lalu mencapai 11.302 karung.

Jumlah ini lebih besar ketimbang pasokan kakao Bahia pada pekan sebelumnya yang hanya 5.107 karung. Catatan saja, satu karung kakao ini setara dengan 60 kg atau 132 pound.

Hartmann juga termasuk salah satu anggota Asosiasi Perdagangan Bahia yang bertanggungjawab memberikan layanan data produksi kakao di Brazil. Ia bilang produksi kakao di Bahia berkontribusi sebesar 80% dari total produksi kakao di Brazil.

Total pasokan kakao dari seluruh wilayah Brasil juga mengalami peningkatan. Menurut Hartmann pekan lalu pasokan kakao asal Brazil hanya 9.404 karung, sedangkan pada pekan ini pasokan kakaonya mencapai 32.813 karung. "Hingga Desember nanti total panen kakao dari Brazil diperkirakan mencapai 1,2 juta karung," jelasnya.

Ketua Umum Asosiasi Kakao Indonesia Zulhefi Sikumbang mengungkapkan, akibat naiknya pasokan kakao dari Brazil, harga kakao internasional akan terus melorot. "Brazil produksinya bagus, sehingga ke depan harga akan terus menurun karena terjadi over suplai," jelasnya kepada KONTAN Rabu (23/3).

Penurunan harga kakao ini akan semakin tajam jika Pantai Gading mulai membuka keran ekspor kakaonya. "Situasi politik Pantai Gading mulai membaik, mereka akan segera membuka ekspornya," katanya. Jika Pantai Gading mulai membuka keran ekspornya, Zulhefi meramalkan harga kakao bisa melorot hingga US$ 2.800 per ton.

Tapi penurunan harga kakao internasional ini tampaknya belum merembet ke harga kakao di dalam negeri. Berdasarkan laporan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Selasa (22/3) menyatakan harga kakao di Kendari, Sulawesi Tenggara masih ada di kisaran Rp 19.200 per kg.

Kakao yang dibeli oleh pedagang pengumpul itu berasal dari hasil panen petik dari sejumlah kabupaten sentra seperti Kabupaten Konawe, Konawe Selatan dan Bombana. Dalam satu tahun, petani di Sulawesi mampu menghasilkan sekitar 50.000 ton biji kakao yang dipanen dari areal sekitar 6.846 hektare (ha).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×