kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,12   2,37   0.26%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pay TV Beradu Teknologi untuk Menggaet Pelanggan


Jumat, 19 Juni 2009 / 08:17 WIB
Pay TV Beradu Teknologi untuk Menggaet Pelanggan


Sumber: KONTAN | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Persaingan televisi berbayar atau pay TV dalam menggaet pelanggan seakan tiada habisnya. Maklum, perusahaan televisi berlangganan ini memang mengandalkan iuran bulanan dari para pelanggannya untuk menjaring pemasukan.

Untuk memikat pelanggan, operator-operator pay TV di Indonesia berlomba meningkatkan teknologi siaran. Dengan strategi ini, mereka bisa meningkatkan jumlah saluran (channel) agar pilihan konsumen kian banyak serta sekaligus meningkatkan kualitas siaran mereka.

Yang terbaru, sejak awal pekan ini, PT Karya Megah Adijaya memperbaharui (upgrade) teknologi siaran mereka. Operator Aora TV ini kini sudah menggunakan teknologi transmisi multimedia MPEG-4 AVC dari Tandberg Television, anak usaha Ericsson, Swedia. "Teknologi ini memberikan kompresi gambar bergerak berkualitas tinggi," ujar Dino Martin, Vice President Marketing & Business Development Aora TV, Kamis (18/6).

Dino enggan menyebut jumlah investasi untuk teknologi terbaru dari Tandberg ini. Yang pasti, kata Dino, dengan teknologi ini, pelanggan Aora akan mendapat kualitas gambar terbaik. "Dengan teknologi ini, jumlah channel kami juga bertambah dari 12 menjadi 50 channel," imbuh Dinar Hanggarani, Sales Manager Aora TV. Aora sendiri menargetkan pelanggannya bisa mencapai 50.000 akhir tahun ini, bertambah dari 23.000 pelanggan di akhir 2008 lalu.

Peningkatan kualitas siaran dan menambah channel bagi Pay TV adalah senjata utama gaet pelanggan. "Di situlah letak kunci persaingannya," ujar Arya Mahendra Sinulingga, Regulatory Affair Manager PT Mediacitra Indostar (MCI), operator Indovision, Kamis kemarin (18/6).

PT MNC Sky Vision, induk MCI, sudah mendahului Aora TV dengan meluncurkan satelit Indostar II, pada pertengahan Mei 2009 lalu. Satelit ini sanggup menayangkan hingga 120 channel. "Kami akan lakukan secara bertahap hingga akhir tahun, Juli nanti sudah akan ada 90 channel," terang Arya. Investasi satelit itu mencapai US$ 285 juta.

Sejak kabar peluncuran satelit dan penambahan channel di akhir 2008, pelanggan Indovision meningkat pesat. "Saat ini jumlah pelanggan kami 580.000, saat tutup tahun 2008 cuma 480.000 pelanggan," kata Arya. Artinya, kurang dari enam bulan, pelanggan Indovision naik 20,83%. Hingga akhir 2009, mereka mematok target sejuta pelanggan.

Sementara, Telkomvision lebih memilih meningkatkan kualitas siaran unggulan. "Channel yang paling diminati adalah olah raga dan film, baru channel entertaiment," kata Direktur Utama Telkomvision Rahadi Arsyad.

Kini, Telkomvision mengaku punya 48 channel satelit dan 60 channel kabel. Telkomvision menargetkan pelanggan terus bertambah menjadi 350.000 di akhir 2009 dari 235.000 saat ini.

Kini, enam TV berbayar yang beroperasi baru memiliki total 900.000 pelanggan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×