Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
JAKARTA. Produsen garmen PT Pan Brothers Tbk memiliki cara tersendiri untuk menandai pergantian tahun. Perusahaan itu menyambut tahun 2015 dengan melahirkan tiga anak perusahaan anyar sekaligus, tepat di penghujung tahun 2014 lalu.
Tiga anak perusahaan itu, pertama, PT Prima Sejati Sejahtera. Perusahaan ini bakal bergerak di bidang produksi aneka pakaian jadi. Pan Broters mendekap porsi saham 99% di Prima Sejati.
Kedua, PT Teodore Pan Garmindo. Bidang usaha perusahaan ini sama dengan Prima Sejati. Namun, di perusahaan ini, Pan Brothers hanya mengempit 51% saham saja. "Sisanya dipegang pengusaha garmen di Bandung," ungkap Iswar Deni, Sekretaris Perusahaan Pan Brothers kepada KONTAN, awal pekan ini.
Sang pengusaha dari Kota Kembang yang tak disebutkan identitasnya itu, juga menjadi mitra patungan di perusahaan ketiga, bernama PT Victory Pan Multitex. Di perusahaan ini, Pan Brothers juga hanya memiliki 51% saham sedangkan 49% menjadi milik pengusaha asal Bandung itu.
Hanya, bidang usaha yang akan digeluti Victory Pan dan Teodore Pan berbeda. Jika Teodore Pan bakal memproduksi aneka pakaian jadi, Victory Pan akan fokus memproduksi benang.
Untuk menghadirkan tiga anak perusahaan baru itu, Pan Brothers yang tercatat dengan kode saham PBRX di Bursa Efek Indonesia, menggelontorkan dana Rp 86,165 miliar. Perinciannya, modal disetor ke Prima Sejati Rp 2,48 miliar dan Teodore Pan mendapatkan Rp 47,94 miliar. Sisa dana sekitar Rp 35,7 miliar menjadi jatah Victory Pan.
Sumber dana itu berasal dari penerbitan saham hasil penawaran umum terbatas (PUT) PUT III dengan hak memesan efek pada awal tahun 2014 yang lalu.
Tak hanya membentuk anak perusahaan baru, Pan Brothers juga menambah modal di dua anak perusahaan yang sudah ada. Kedua perusahaan itu adalah PT Pancaprima Ekabrothers, perusahaan yang memproduksi pakaian jadi berjenis jaket, memperoleh dana Rp 99,91 miliar. Satu lagi, PT Ocean Asia Industry, perusahaan yang bergerak di bidang industri tekstil rajutan, mendapat suntikan dana sebesar Rp 12,44 miliar.
Ingin Tumbuh 30%
Aneka dana itu di luar aloaksi belanja modal atawa capital expenditure tahun ini. Manajemen Pan Brotehrs menganggarkan belanja modal US$ 10 juta hingga US$ 20 juta sepanjang 2015. Perusahaan itu merencanakan memakai dana itu untuk membiayai perawatan mesin produksi dan ekspansi.
Sekadar mengingatkan, pada akhir 2014 lalu, manajemen perusahaan ini telah mengabarkan akan menambah empat pabrik di Boyolali, Jawa Tengah. Dua pabrik beroperasi akhir tahun 2014 dan dua pabrik diharapkan beroperasi Maret 2015. Penambahan pabrik ini berpotensi menuntut biaya perawatan mesin yang lebih besar.
Tentu, aksi Pan Brothers beranak pinak dan menggelontorkan dana bukan tanpa tujuan. Manajemen perusahaan itu mengakui ingin memperbesar kontribusi pendapatan dari bisnis pakaian jadi pada masa mendatang.
Harapannya, kontribusi pendapatan pakaian jadi yang saat ini sudah 92% bisa dimaksimalkan menjadi 95%. Barulah, sisanya 4% dari kontribusi pendapatan bisnis retail dan 1% dari bisnis tekstil.
Lebih jauh, Pan Brothers mengimpikan mencatatkan pertumbuhan pendapatan 30% sepanjang 2015 ini. "Perkiraan kami, pengembangan bisnis yang ada, diharapkan mengerek pertumbuhan 15%-20%. Sedangkan jika ada pengembangan bisnis baru, bisa meningkat mencapai 30%," beber Iswar Deni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News