Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan kurir domestik PCP Express resmi berkolaborasi dengan Janio dalam layanan logistik internasional. Kolaborasi bisnis ini akan memudahkan mitra usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia untuk memperluas usaha mereka ke pasar Asia Tenggara khususnya Malaysia dan Singapura pada tahap awal.
Kerja sama ini menggabungkan kekuatan jaringan domestic yang dilengkapi dengan teknologi PCP Express dan jaringan internasional serta teknologi Janio Asia.
Terhitung sejak Oktober 2020, platform logistik Janio Asia sudah melayani seluruh pebisnis UMKM untuk mengirimkan produk mereka ke pasar global melalui semua cabang PCP Express di seluruh Indonesia, mulai dari Aceh hingga Jayapura. Lebih rinci, kolaborasi ini akan menyediakan solusi logistik terintegrasi yang terbagi dalam lima zona wilayah di Indonesia.
Baca Juga: Dewata Freight International lakukan tranformasi bisnis garap layanan halal logistik
Kolaborasi Janio Asia dengan PCP Express menyajikan solusi logistik terpadu untuk UMKM di Indonesia, termasuk di antaranya Pengurusan Bea cukai dan Last Mile Delivery di negara tujuan. Delivery Last Mile di negara tujuan: Malaysia dan Singapura.
“Kami meyakini Kerjasama ini akan membuka peluang baru bagi UMKM untuk memperluas pangsa pasar mereka hingga ke mancanegara,” jelas Dennis Soemarno, CEO PCP Express dalam siaran pers, Selasa (20/10).
Sejak berdiri pada 1999 silam, saat ini PCP Express yang melayani lebih dari 500 perusahaan dengan 200 lokasi layanan penjemputan di seluruh Indonesia. Kekuatan logistik PCP Express di pasar domestik akan semakin diuntungkan dengan solusi logistik Janio Asia di pasar regional.
Sebagai spesialis jasa logistik lintas negara, Janio Asia memiliki enam layanan unggulan yakni pengiriman antar negara, cash on delivery (COD), pengurusan bea cukai, manajemen kurir, pusat distribusi regional dan partnership management. Saat ini jaringan Janio sudah mencakup 75 rute perdagangan di 15 negara.
Di tahap awal, Janio Asia dan PCP Express akan melayani pelaku UMKM yang berdomisili di Zona 1 & Zona 2 yang mencakup 13 kota besar.
Di antaranya Jabodetabek, Surabaya, Yogyakarta, Semarang, Lampung dan Denpasar. “UMKM Indonesia memiliki potensi produk ekspor cerah di pasar regional.
Jaringan dan teknologi kami membuat UMKM tidak perlu repot mengurus proses bea cukai, distribusi dan urusan teknis lainnya,” ujar Syed Ali Ridha Madihid, COO Janio.
Informasi saja, Indonesia tercatat sebagai 10 besar penghasil ekspor produk tekstil dan garmen dengan nilai ekspor Rp US$ 12,4 miliar pada 2017. Ekspor makanan olahan dan kosmetik juga menjadi produk ekspor andalan.
Produk kosmetik lokal Indonesia yang mengusung konsep halal berpotensi menembus transaksi hingga US$ 90 miliar pada tahun 2023.
Baca Juga: Begini nasib industri perbankan di saat pandemi virus corona (Covid-19)
Di tengah pandemi, tren belanja online yang meningkat pesat mampu menolong UMKM agar bisa memacu bisnis di tengah perlambatan ekonomi. Riset Google, Temasek dan Bain & Company bertajuk e-Conomy SEA 2019 menghitung, nilai transaksi (Gross Merchandise Value/GMV) e-commerce di Asia Tenggara diproyeksi mencapai US$ 38 miliar pada tahun ini. Nilainya diperkirakan naik 39 % menjadi US$ 153 miliar pada 2025.
Indonesia diramal menjadi pemain terbesar e-commerce di Asia Tenggara. Laporan terbaru Facebook dan Bain & Company memprediksi Perkembangan pesat e-commerce di Singapura dan Malaysia pun menjadi peluang besar bagi ekspansi ekspor UMKM Indonesia.
Di tahun ini, transaksi e-commerce Singapura diprediksi mencapai US$ 2,7 miliar dan tumbuh berlipat menjadi US$ 3,9 miliar pada 2024. Sementara transaksi e-commerce di Malaysia menembus US$ 4,3 miliar di akhir tahun ini dan meningkat menjadi US$ 5,9 miliar pada 2024.
“Dengan prospek cerah tersebut, jaringan logistik Janio ditargetkan bertambah menjadi 200 rute internasional di 2021,” tambah Syed.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News