Sumber: Kompas.com | Editor: Uji Agung Santosa
BENGKULU. Salah satu agenda kunjungan Presiden Joko Widodo ke Bengkulu adalah menemui pedagang di Pasar Panorama, Kota Bengkulu. Kunjungan dijadwalkan dilakukan, Rabu (25/11/2014) sekitar pukul 09.20 WIB.
Menanggapi rencana itu, para pedagang yang tersebar di beberapa pasar tradisional di Kota Bengkulu meminta Presiden menaikkan harga karet. Permintaan itu salah satunya disampaikan Buyung, seorang pedagang pete di Pasar Minggu, yang meminta agar Presiden menaikkan harga getah karet di tingkat petani.
Sebelumnya, harga karet di Bengkulu berkisar Rp 12.000 per kilogram. Namun, sejak dua bulan terakhir, harga tersebut terus jatuh hingga di beberapa daerah getah karet hanya dihargai Rp 4.000 per kilogram. "Sejak harga karet jatuh, pembeli kami di pasar juga turun hingga 50 persen, karena sebagian besar pembeli kami adalah petani," kata Buyung.
Ia juga mengharapkan, pemerintah menghentikan pembangunan mal yang membuat rezeki pedagang kecil semakin berkurang. "Saat ini sungguh berat perekonomian, pedagang berkurang, BBM naik, pasrah saja dan terus berjualan," sambung dia.
Seorang pedagang ikan, Uung, juga menyebutkan hal yang sama. Menurut dia, Presiden lebih baik mengunjungi Pasar Minggu dibanding Pasar Panorama, karena menurut dia kondisi pedagang Pasar Minggu seperti tak dipedulikan dan terus tergencet oleh pembangunan mal dan pasar modern.
Sementara itu, di Pasar Panorama, para pedagang justru tak banyak meminta terkait rencana kedatangan Jokowi selain berfoto bersama. "Kalau saya mau foto-foto saja," ujar salah seorang pedagang ayam, Nila.(Firmansyah)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News