kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

PTPN VIII memperkirakan produksi karet stagnan


Rabu, 01 Oktober 2014 / 18:24 WIB
PTPN VIII memperkirakan produksi karet stagnan
ILUSTRASI. Warren Buffett mengatakan bahwa saldo rekening bank yang dimiliki bukanlah ukuran kesuksesan seseorang. REUTERS/Scott Morgan


Reporter: Handoyo | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII tidak berharap terlalu tinggi terhadap produksi karet tahun ini. Perusahaan plat merah yang berlokasi di Jawa Barat ini tahun ini menargetkan produksi sekitar 20.000 ton-24.000 ton, atau relatif sama dibandingkan tahun lalu.

Dede kusdiman kepala bagian tanaman PTPN VIII mengatakan, produksi karet yang stagnan tersebut disebabkan oleh kondisi cuaca yang hujan dengan intensitas tinggi pada awal hingga pertengahan tahun. "Pada Januari sampai Juli hujan. Akibatnya sadapan terganggu," kata Dede, belum lama ini.

Hingga saat ini luas lahan perkebunan karet milik PTPN VIII mencapai 23.600 hektare (ha). Lokasinya tersebar di beberapa wilayah di Jawa Barat seperti Ciamis, Tasik Malaya, Garut, Cianjur dan Sukabumi.

Dede merinci, dari luas lahan perkebunan karet PTPN VIII tersebut, perinciannya sebanyak 16.600 ha berupa tanaman menghasilkan (TM), tanaman belum menghasilkan (TBM) seluas 6.000 ha, dan tanaman tahun ini (TTI) seluas 1.000 ha.

Usia tanaman karet PTPN VIII bervariasi, yang paling tua mencapai 25 tahun. Oleh sebab itu manajemen rutin melakukan replanting atau penanaman pohon kembali setiap tahunnya sebesar 4% dari lahan yang dimiliki. Biaya replanting pohon karet cukup tinggi, Dede mencatat setidaknya dibutuhkan dana sekitar Rp 30 juta-Rp 40 juta per hektarenya. 

Produk karet yang dihasilkan PTPN VIII diantaranya adalah latex. Selain dipasarkan di dalam negeri, penjualan latex produksi PTPN VIII juga di ekspor. "Penjualannya ekspor dan lokal, komposisinya berimbang," kata Dede.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×