Reporter: Mia Winarti Syaidah |
JAKARTA. Sebanyak 1.000-1.250 kontainer impor menumpuk di terminal Jakarta International Container Terminal (JICT). Penyebabnya, pegawai terminal peti kemas menolak melakukan pengangkutan sejak Jumat 19 Mei lalu.
Penolakan bongkar muat itu dipicu oleh tuntutan Serikat Pekerja (SP) JICT yang meminta agar manajemen dan Pelindo II selaku pemegang saham di JICT memutuskan kontrak kerjasama dengan Tempat Penimbunan Sementara (TPS) PT Graha Segara.
Humas Pelindo II Hambar Suyadi mengatakan serikat pekerja JICT tidak mengangkut peti kemas impor melalui jalur merah sejak Jumat (19 Mei). Hal ini menyebabkan penumpukan 1.000-1.250 kontainer. Per harinya terdapat 200-250 kontainer di jalur itu.
"Kami menyesalkan sikap serikat pekerja JICT karena aksi mogok ini menyebabkan penumpukan peti kemas yakni 1.000 kontainer tidak diperiksa, sehingga sangat mengganggu arus peti kemas di Tanjung Priok," kata Direktur Utama PT Pelindo II, RJ. Lino Rabu (25/5).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News