kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.910.000   -13.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.328   -49,00   -0,30%
  • IDX 7.188   21,08   0,29%
  • KOMPAS100 1.047   1,55   0,15%
  • LQ45 816   0,68   0,08%
  • ISSI 225   0,53   0,24%
  • IDX30 425   -0,47   -0,11%
  • IDXHIDIV20 504   -0,66   -0,13%
  • IDX80 118   -0,01   -0,01%
  • IDXV30 120   0,10   0,09%
  • IDXQ30 139   -0,38   -0,27%

Pelaku industri petrokimia terus pantau perkembangan harga minyak mentah


Selasa, 10 Maret 2020 / 16:56 WIB
Pelaku industri petrokimia terus pantau perkembangan harga minyak mentah
ILUSTRASI. Pelaku industri petrokimia terus pantau perkembangan harga minyak mentah. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/Asf/ama/14.


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelaku industri petrokimia terus memantau perkembangan harga minyak mentah. 

Sekertaris Jenderal Asosiasi Industri Plastik Indonesia (Inaplas) Fajar Budiono mengatakan pergerakan harga yang ada akan mempengaruhi tindakan-tindakan bisnis pelaku industri petrokimia selanjutnya, termasuk dalam melakukan pembelian bahan baku bagi pelaku yang mengandalkan skema spot pricing.

Baca Juga: Bumi Resources (BUMI) bidik kenaikan produksi batubara sebesar 5% tahun ini

Seperti diketahui, harga minyak mentah dunia terus menunjukkan tren penurunan hingga Senin (9/3) lalu. Harga minyak mentah tercatat bertengger di level US$ 34,36 per barel berdasarkan harga minyak mentah berjangka Brent, dan di level US$ 31,13 per barel berdasarkan West Texas Intermediate (WTI). Harga ini digadang-gadang sebagai level terendah sejak 12 Februari 2016 lalu. 

Sedikit informasi, pergerakan harga minyak harga minyak mentah memang turut mempengaruhi harga bahan baku industri petrokimia. Untuk bahan baku nafta saja misalnya, memiliki pergerakan yang linier dengan pergerakan harga minyak mentah.

Semisal harga minyak mentah mengalami penurunan sebesar 30%, maka harga nafta akan cenderung ikut turun dengan besaran persentase yang sama.Adapun bahan baku sendiri memiliki porsi kontribusi sebesar 70%-80% dalam biaya produksi industri petrokimia.

Asal tahu saat ini minyak mentah dan nafta merupakan dua contoh bahan baku yang paling dominan digunakan dalam industri petrokimia. sebanyak 80% dari kebutuhan bahan-bahan baku tersebut dipasok dari negara-negara di wilayah timur tengah. Sementara sekitar 20% sisanya dipasok dari Amerika Serikat dan Amerika Latin.

Baca Juga: China mulai pulih, harga komoditas logam industri meroket




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×