Reporter: Hendra Gunawan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Konsultan properti, Jones Lang LaSalle, mengatakan efek depresiasi mata uang rupiah ikut mengerek harga sewa perkantoran di kawasan Central Buisness District (CBD) Jakarta. Kenaikannya akan berkisar 5%.
"Pelemahan rupiah berdampak kepada kenaikan harga sewa di CBD kenaikannya secara rata-rata sebesar 5% karena mereka mengikuti kenaikan kurs dollar AS," kata Anton Sitorus, Kepala Riset Jones Lang LaSalle, di Jakarta, Kamis (23/1).
Kenaikan ini sejalan dengan depresiasi mata uang rupiah yang bermukim pada Rp 12.000 per dollar AS pada akhir tahun. Sepanjang akhir tahun lalu rupiah terus melemah.
"Akibat rupiah kian melambat untuk tahun ini menyebabkan kenaikan hunian untuk grade A, B dan C. Yang C saja menaik ke Rp 103.000 per meter per bulan dari Rp 80.000 per meter untuk per bulan (harga awal tahun)," katanya.
Sebagai informasi, rincian kenaikan Grade A dan B cukup signifikan. Grade A menjadi Rp 354.000 per meter untuk per bulan dengan acuan US$ 29, Grade B menjadi Rp 151 ribu per meter untuk per bulan dengan acuan 12 dollar AS.
Sebagai gambaran pada awal tahun Grade A hanya sebesar Rp 200.000 per meter untuk per bulan sedangkan Grade B harga sewanya sebesar Rp 100.000 per meter untuk per bulan. (Arif Wicaksono)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News