Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Yudho Winarto
JAKARTa. Rencana PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II masuk bisnis jalan tol akhirnya resmi terwujud. Perusahaan pelat merah bidang kepelabuhanan itu baru saja mengempit 45% saham PT MTD CTP Expressway, perusahaan pemilik konsesi proyek tol Cibitung-Cilincing.
Pelindo membeli bagian saham itu dari Mtd Capital Bhd, perusahaan asal Malysia. "Ini yang mengambil alih cucu perusahaan kami yakni PT Akses Pelabuhan Indonesia," ungkap R. J. Lino, Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia II, Selasa (14/4) kemarin.
Dus, komposisi kepemilikan saham MTD CTP Expressway saat ini adalah, 45% milik Akses Pelabuhan Indonesia dan 50% milik Mtd Capital Bhd. Lantas, sisanya 5% milik PT Nusacipta Eka Pratama.
Sayangnya, Pelindo II enggan membeberkan nilai pembelian 45% saham tersebut. Perusahaan pelat merah itu hanya menyatakan siap memenuhi kewajiban pendanaan sesuai dengan porsi kepemilikan saham.
Taksiran anggaran pembangunan tol Cibitung–Cilincing adalah Rp 7 triliun. Sementara taksiran biaya pembebasan lahan sebesar Rp 3,4 triliun. Dengan begitu, bagian duit yang harus dikucurkan Pelindo II sekitar Rp 3,15 triliun untuk pembangunan proyek dan Rp 1,53 triliun untuk pembebasan lahan.
Pasca transaksi jual-beli saham, Akses Pelabuhan Indonesia akan melaporkan perubahan porsi saham konsesi itu, kepada Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Selain itu, bersama dengan para mitra bisnis, Akses Pelabuhan Indonesia akan melanjutkan pembebasan lahan. Panjang proyek jalan tol tersebut 33,61 kilometer (km).
Dari total 33,61 km lahan itu, manajemen Akses Pelabuhan Indonesia I membagi dua kategori lahan yang harus dibebaskan. Pertama, lahan milik masyarakat dan kedua, lahan milik pemerintah daerah DKI Jakarta.
Tanpa menyebutkan realisasi lahan yang telah dibebaskan, total lahan masyarakat yang telah dibebaskan baru 16%. Sedangkan lahan pemda yang bebas baru 17%.
Iwan Ridwan, Direktur Utama PT Akses Pelabuhan Indonesia, menyebutkan proses konstruksi ruas tol Cibitung–Cilincing baru akan dilakukan pada awal tahun depan, setelah proyeksi total pembebasan lahan mencapai 75%. Hal ini menyesuaikan dengan rencana pendanaan finansial dari pihak perbankan.
Pasca pembangunan jalan tol Cibitung–Cilincing, Akses Pelabuhan Indonesia dan mitra bisnis akan memperluas jangkauan akses. Ruas tol itu akan disambungkan dengan jalan tol JORR. Koneksi itu akan memudahkan akses ke pelabuhan Kalibaru.
Meski proyek belum juga berjalan, Akses Pelabuhan Indonesia optimistis proyek jalan tol perdana itu bisa memperlancar arus barang melalui pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Proyeksi perusahaan itu, lintas harian rata-rata tol Cibitung–Cilincing adalah 60.000 per hari. "Kami akan langsung buka masing-masing tiga jalur," urai Iwan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News