kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pelindo III pangkas anggaran pembangunan pelabuhan


Jumat, 18 Oktober 2013 / 21:51 WIB
Pelindo III pangkas anggaran pembangunan pelabuhan
ILUSTRASI. Dokumenter Keep Sweet: Pray and Obey, merupakan serial dokumenter kriminal yang ceritakan tentang sekte poligami dari kisah nyata.


Reporter: Rr Dian Kusumo Hapsari | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III melakukan pemangkasan anggaran untuk pengembangan sejumlah pelabuhan di 2013. Awalnya Pelindo III menyediakan anggaran sebesar Rp 6,1 triliun untuk pengembangan 17 pelabuhan di kawasan tengah Indonesia di tahun ini.

Namun kini, Pelindo III merevisi anggaran tersebut. “Tadinya anggaran kita Rp 6,1 triliun, lalu kita melakukan revisi, sehingga dananya kita pangkas menjadi Rp 5,4 triliun," tuturnya Edy Priyanto, Humas PT Pelindo III, Jumat (18/10). 

Sayangnya Edy tidak menjelaskan kenapa Pelindo memangkas anggaran tersebut. Yang jelas kata dia, sampai dengan saat ini, Pelindo III baru menggunakan anggaran pembangunan pelabuhan 40%. "Hingga akhir tahun nanti kita masih belum tahu, berapa persen dana yang kita gunakan lagi," katanya. 

Rencananya dana tersebut akan digunakan Pelindo untuk mengembangkan pelabuhan yang di antara seperti Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Tanjung Emas di Semarang, dan Pelabuhan Trisakti di Banjarmasin. Selain itu, Pelindo III juga akan mengembangkan pelabuhan lainnya yang ada di Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.

Djarwo Sujanto, Direktur Utama Pelindo III menambahkan bahwa pembangunan pelabuhan yang dilakukan oleh Pelindo III, akan menitikberatkan pada penggunaan listrik untuk menjalankan alat-alat dan aktivitas pelabuhan. "Ini untuk menjaga lingkungan dan menciptakan green port," imbuhnya. 

Saat ini, pelabuhan di Semarang tengah diterapkan untuk menggunakan Electric Rubber Tyred Gantry (E-RTG) sebanyak 11 unit untuk menunjang aktivitas bongkar muat 24 jam nonstop. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×