kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pelindo III tanam 50.000 bibit bakau di Pelabuhan Benoa


Jumat, 25 Januari 2019 / 15:18 WIB
Pelindo III tanam 50.000 bibit bakau di Pelabuhan Benoa


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Pelindo III bersama institusi maritim Pelabuhan Benoa dan warga mengadakan aksi pelestarian lingkungan berupa penanaman 50.000 bibit bakau di kawasan Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali.

“Demi menjaga kelestarian lingkungan, terutama peluasan habitat bakau, Pelindo III akan kembali mengadakan penanaman tanaman bakau secara bertahap di hutan pesisir kawasan Pelabuhan Benoa. Berikutnya juga akan dilakukan perawatan dan pengawasan, agar dapat tumbuh dengan baik,” ujar CEO Pelindo III Regional Bali Nusa Tenggara, I Wayan Eka Saputra.

Ia optimistis dapat mewujudkan komitmen pelestarian lingkungan ini lantaran sudut-sudut kawasan pelabuhan yang potensial dan cukup luas untuk dihijaukan. “Misalnya pada aksi penanaman bakau perdana ini saja dilaksanakan secara menyebar di Taman Hutan Raya Ngurah Rai yang seluas 17,2 hektar.

Sejumlah spesies bibit bakau yang disediakan yaitu jenis Mukronata, jenis Bulgoera, dan jenis Apikulata. Selain itu dukungan instansi maritim dan dukungan warga juga menggembirakan sekali,” paparnya.

Kegiatan penghijauan kawasan mangrove ini diikuti dari berbagai institusi mulai dari BUMN Pelindo III, unsur Pemerintah Provinsi Bali yakni Dinas Kehutanan, Dinas Lingkungan Hidup, Taman Hutan Raya Ngurah Rai, KSOP Pelabuhan Benoa, Distrik Navigasi Pelabuhan Benoa, Polisi Air, Imigrasi, Bea Cukai, Camat Denpasar Selatan, Lurah Pedungan, serta dari pemangku adat setempat seperti Kelihan Adat dan Dinas Banjar Sanggaran, dan lainnya.

Lebih lanjut I Wayan Eka Saputra menambahkan bahwa rencana Pelindo III untuk mengembangkan Pelabuhan Benoa sebagai gerbang laut masuknya turis mancanegara ke Bali, tidak bisa dilepaskan dari pelestarian lingkungan sekitar pelabuhan.

“Karena dalam industri pelayaran pariwisata kapal pesiar, tentunya selain faktor keamanan yang harus kondusif, faktor kelestarian lingkungan sekitar pelabuhan juga menjadi perhatian. Karena sangat mempengaruhi kualitas kesehatan dan keindahan pelabuhan itu sendiri.

Karena itu Pelabuhan Benoa terus dikembangkan dengan konsep pelabuhan ramah lingkungan atau green port, agar bisa berkelanjutkan dalam memberikan manfaat ekonomi ke masyarakat dan pariwisata Bali,” ungkapnya dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id, Kamis (24/1).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×