Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) IV akan menerbitkan obligasi dengan target dana Rp 3 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk merefinancing utang perusahaan serta membiayai pembangunan empat pelabuhan yang sedang berjalan.
Obligasi ini akan diterbitkan dalam tiga seri yakni obligasi Seri A dengan tenor 5 tahun, Seri B dengan tenor 7 tahun, dan Seri C dengan tenor 10 tahun.
Surat utang ini akan memiliki bunga tetap dan bunga dibayarkan setiap tiga bulan dengan basis 30/360. Kupon seri A ditawarkan 7,75%-8,5%, seri B 8,5%-9,35%, dan seri C 8,75%-9,75%.
Direktur Utama PT Pelindo IV, Doso Agung mengatakan, sekitar 59% dari dana obligasi itu akan dipakai untuk refinancing pokok pinjaman ke Bank Mandiri dan Bank BRI.
"Ini dilakukan agar struktur keuangan kita lebih baik di tengah pengembangan pelabuhan yang juga gencar kita lakukan," kata Doso di Jakarta, Jumat (25/5).
Sementara sisanya akan digunakan membiayai pembangunan empat proyek yang sedang berjalan yaitu Infrastruktur dan Suprastruktur Makassar new Port (MNP), Pembangunan Pelaabuhan Peti Kemas Bitung, Kendari New Port dan Pelabuhan Pantoloan.
Doso menjelaskan, proyek Makassar New Port sudah dikerjakan sejak 2016 dan progres saat ini mencapai 69%. Akhir tahun ini, pelabuhan tersebut akan diresmikan dan ujicobanya akan dilakukan sekitar Juli -Agustus 2018. "Kami sudah menerima komitmen dari beberapa perusahaan pelayaran besar untuk bongkar muat di sana," kata Doso.
Sementara, progres Kendari New Port yang mulai dibangun pada tahun 2016 sudah mencapai sekitar 70%-80%. Proyek ini menelan investasi Rp 1,08 triliun.
"Ini merupakan terminal yang baru karena yang lama kedalaman kolamnya sudah tidak tepat layani bongkat muat sehingga susah dalam menyerap pasar. Itu makanya kami lakukan relokasi." jelas Doso.
Adapun Pelabuhan peti kemas Bitung diperkirakan menyerap investasi Rp 600 miliar dan pelabuhan Pantoloan sekitar Rp 50 miliar dimana progresnya sudah mencapai 70%.
Obligasi PT Pelindo IV sendiri pada tahun 2018 telah memperoleh hasil AA (Double A) berdasarkan pemeringkatan yang dilakukan oleh PT Pemeringkatan Efek Indonesia (Pefindo).
Rencana penawaran awal obligasi ini dilakukan pada 22 Mei -5 Juni 2018, lalu penawaran umum 28-29 Juni 2018, dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia akan dilaksanakan pada 5 Juli 2018.
Tahun ini, Pelindo IV menargetkan pendapatan Rp 3 triliun dan laba bersih Rp 1 triliun atau meningkat dari tahun lalu yang hanya mencatatkan Rp 600 miliar.
Sementara untuk belanja modal, perusahaan pelat merah ini menganggarkan Rp 5,5 triliun di mana 60% digunakan untuk menggarap proyek multiyear dan sisanya untuk proyek yang diselesaikan tahun ini.
Seperti diketahui, Wilayah operasi Pelindo IV sekarang ini terfokus pada Indonesia bagian timur, dengan 25 cabang yang tersebar di 11 provinsi, mulai dari Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Kalimantan Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.
Rencananya, perusahaan ini juga akan mengembangkan beberapa proyek strategis di masa depan diantaranya pengembangan pelabuhan dan Kawasan Ekonomi Khusus di Bitung, Palu, dan Ambon; Pengembangan pelabuhan Makassar New Port, IHP Bitung, dan Pelabuhan Pantoloan, pengembangan Pelabuhan Jayapura di kawasan Jembatan Holtekamp.
Selain itu, juga akan dikembangkan pelabuhan pariwisata, bisnis pelayanan kapal, sampai dengan bisnis properti yang terkait dengan pelabuhan. PT Pelindo IV juga akan bekerja sama dengan PT Perikanan Nusantara untuk melaksanakan kegiatan ekspor ikan melalui Pelabuhan Tual Kepulauan Maluku yang sangat kaya dengan potensi ekonomi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News