Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Subholding PT Pelindo Solusi Logistik (PSL) telah satu tahun lebih beroperasi sejak merger grup PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo terbentuk pada 1 Oktober 2021. PSL kini masih terus mengembangkan bisnis logistik dan hinterland atau industri yang ada di sekitar pelabuhan.
Berkaitan dengan itu, PSL turut berkepentingan mengelola akses menuju dan dari pelabuhan untuk memperlancar arus barang sekaligus mengoptimalkan aset-aset yang ada di Pelindo, termasuk depo dan gudang. Hal ini untuk mencapai visi perusahaan sebagai “The Best Solution Provider for an Integrated Logistics Ecosystem.”
Joko Noerhudha, Direktur Utama Pelindo Solusi Logistik mengatakan, pembenahan jalan akses menuju Tanjung Priok dari arah hinterland di Timur Jakarta menjadi fokus bagi PSL. Sebab, sebanyak 60% barang datang dari kawasan industri di timur Jakarta.
Pelindo sebenarnya sudah mengoperasikan Jalan Tol Cibitung-Cilincing (JTCC) sejak 20 September 2022 dengan panjang 27,1 kilometer (km). Namun, ruas JTCC masih terlihat sepi karena ada satu segmen lagi yang sedang dikebut penyelesaiannya dan ditargetkan akan tuntas pada akhir 2022.
Segmen yang dimaksud adalah ruas Tarumajaya-Cilincing sepanjang 7,28 km. Jalan tol ini juga nantinya akan terhubung langsung dengan Terminal Kalibaru atau New Priok Container Terminal melalui New Priok Eastern Access.
Baca Juga: Pelindo Mengebut Pembangunan Jalan Tol Cibitung-Cilincing
Jika ruas tol ini sudah beroperasi penuh, waktu tempuh Cibitung menuju Tanjung Priok hanya sekitar setengah jam. Saat ini, truk-truk menuju Tanjung Priok melalui Jalan Tol Cikampek kemudian masuk ke Jakarta Outer Ring Road (JORR) Seksi E dengan waktu tempuh normal sekitar 1-1,5 jam. Namun, pada jam-jam sibuk, seperti pada sore hari, waktu tempuh bisa melar sampai lebih dari 2 jam.
Selain akses jalan tol, PSL juga melakukan kegiatan transportasi multimoda untuk menyiapkan beberapa akses, sehingga dapat memperlancar arus barang menuju dan keluar dari pelabuhan.
Salah satunya adalah jalur kereta api dari Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei di Simalungun, Sumatera Utara ke Terminal Multi Purpose Kuala Tanjung di Selat Malaka yang berjarak sekitar 50 km. Pelindo Group tengah mengembangkan Kuala Tanjung sebagai hub untuk logistik dan rantai pasok.
Selain fokus pada akses, PSL juga melakukan bisnis pergudangan dan pengembangan hinterland. Seperti diketahui, pasca serah terima operasi pada awal Januari 2022, PSL kini memiliki ratusan depo dan gudang yang dulu dikelola Pelindo I-IV dan anak-anak usahanya.
“Kami ingin mengoptimalkan utilisasi gudang-gudang yang ada di bawah pengelolaan PSL,” kata Joko dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id, Kamis (24/11).