Reporter: Dadan M. Ramdan | Editor: Dadan M. Ramdan
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Pertumbuhan industri logistik dipercaya akan terus tumbuh signifikan. Program Tol Laut yang digagas pemerintah sejak November 2015 lalu, lambat laut berdampak terhadap pemerataan pertumbuhan ekonomi terutama di kawasan timur Indonesia. Direktur Utama Pelni Logistics Suharyanto mengatakan, pengembangan bisnis di sektor ini pun masih terbuka lebar dengan okupansi kapal logistik Pelni yang baru sekitar 70% pada saat ini.
Untuk tahun 2018 ini, Pelni Logistics berencana meningkatkan kegiatan bongkar muat dari sektor non captive berupa batubara dan general cargo lainnya sebanyak 5,3 juta ton, atau naik signifikan daripada 2016 yang hanya 1,8 juta ton. “Kami juga menargetkan laba setelah pajak Rp 49 miliar pada 2018 ini,” kata Suharyanto dalam keterangan resminya, Minggu (7/1).
Guna menunjang bisnis di sektor logistik tersebut, Pelni Logistics juga terus menggencarkan sinergitas, utamanya dengan perusahaan milik negara lainnya. Tercatat, di antaranya adalah dengan Haka Aston, Pos logistics, Pupuk Indonesia, dan Semen Indonesia. Semisal sejak awal Agustus tahun lalu, bersama dengan Semen Indonesia, perusahaan telah melakukan pengiriman semen perdana dari Pelabuhan Makassar ke Pelabuhan Pomako Timika
Rencananya, Pelni Logistics bakal mendapat tambahan 1.200 kontainer baru. Alhasil, sokongan anyar ini bakal memperkuat bisnis logistik perusahaan yang saat ini telah memiliki 980 kontainer. Pada tahun 2017 lalu, Pelni berhasil mencapai target laba sebesar Rp45 miliar dari bisnis logistik atau mengalami kenaikan ketimbang 2016 yang hanya Rp 40 miliar. Sekadar diketahui, pendapatan Pelni Logistics sepanjang 2017 lalu mencapai Rp270 miliar, plus raihan terget laba sebesar Rp45 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News