Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Persero hingga kini masih belum merealisasikan rencana pengoperasian kapal barang perintis ke wilayah Indonesia Timur. Perusahaan pelat merah itu mengaku masih belum mendapatkan dana untuk pembelian 6 kapal barang dari pemerintah.
Semula perseroan akan mendapatkan dana sekitar Rp 320 miliar untuk keperluan tersebut. “Penyerapannya rencananya melalui 6 kapal yang belum juga jalan menunggu anggaran turun,” ujar Elfien Guntoro, Direktur Komerisial PT Pelni kepada Kontan, Rabu (10/6).
Menurutnya besaran dana yang akan diterimanya itu berbeda dengan dana penyertaan modal Negara (PMN) yang bakal diterima perusahaan sekitar Rp 500 miliar. Kata Elfien, anggaran senilai Rp 320 miliar memang khusus diperuntukkan untuk memberikan subsidi perintis kapal barang ke wilayah Indonesia Timur. Menteri Perhubungan Ignatius Jonan menargetkan proyek ini bisa beroperasi pada bulan Juli.
Armada yang dibeli ini terdiri atas dua kapal berkapasitas 700 teus dan 4 kapal berkapasitas 350 teus. Nantinya sebanyak 2 kapal berkapasitas 700 teus akan dioperasikan untuk rute Jakarta-Serui-Nabire-Wasior-Manokwari-Biak-Jakarta dan rute Surabaya-Tual-Fakfak-Kaimana-Timika-Surabaya.
Sedangkan kapal berkapasitas 350 teus akan dioperasikan untuk rute Surabaya-Tual-Dobo-Agats-Merauke-Saumlaki-Surabaya, rute Surabaya-Reo-Maumere-Lewoleba-Rote-Sabu-Waingapu-Surabaya, rute Jakarta-Tobelo-Gebe-Buli-Ternate-Galela-Jakarta dan rute Jakarta-Kijang-Letung-Tarempa-Natuna-Midai-Serasan-Jakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News