Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Yudho Winarto
Setelah merger menjadi GoTo, Nuraini menegaskan bahwa fokus saat ini ialah untuk melakukan integrasi dan memastikan bahwa Gojek-Tokopedia menyediakan platform terbaik untuk jutaan konsumen, mitra usaha, dan mitra lainnya di ekosistem GoTo.
"Kami baru saja menyelesaikan sebuah capaian penting dengan membentuk GoTo. Kami paham bahwa banyak yang tertarik dengan kabar tentang perusahaan kami dan pasar saham publik, dan kami akan berbagi informasi seiring dengan perkembangan mengenai hal ini," sambungnya.
Nuraini menegaskan, pihaknya memang berniat untuk melantai di bursa saham atau melakukan Initial Public Offering (IPO). Menurutnya, kombinasi bisnis antara Gojek dan Tokopedia akan mempercepat rencana tersebut.
Baca Juga: Gojek-Tokopedia sebut IPO dapat dukung pertumbuhan kinerja
Pihak GoTo pun sedang menjajaki peluang IPO di lebih dari satu lokasi. "Bersama-sama, kami akan menghasilkan dampak yang lebih besar dan lebih signifikan. Kami sedang mengeksplorasi pilihan untuk listing di lebih dari satu lokasi," pungkas Nuraini.
Sebagai informasi, dengan bergabungnya Gojek dan Tokopedia menjadi GoTo, maka kolaborasi perusahaan digital ini memiliki Total Gross Transaction Value (GTV) secara Grup lebih dari US$ 22 miliar pada tahun 2020.
Tak hanya itu, Gojek-Tokopedia juga memiliki lebih dari 1,8 miliar transaksi, lebih dari dua juta mitra driver yang terdaftar serta lebih dari 11 juta mitra usaha (merchant) per Desember 2020.
Jika dikalkukasi, ada lebih dari 100 juta pengguna aktif bulanan (Monthly Active User/MAU), dengan kontribusi sebesar 2% kepada total PDB Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News