kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Peluang IPO di lebih dari satu lokasi, ini kata Gojek-Tokopedia (GoTo)


Jumat, 04 Juni 2021 / 07:30 WIB
Peluang IPO di lebih dari satu lokasi, ini kata Gojek-Tokopedia (GoTo)


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gojek dan Tokopedia resmi mengumumkan penggabungan dan membentuk GoTo pada pertengahan Mei lalu. Dikutip Nikkei Asia Review, dari merger tersebut Gojek akan memiliki 58% saham GoTo, sedangkan 42% saham yang tersisa dimiliki Tokopedia. GoTo juga dikabarkan akan melantai di bursa saham Indonesia dan Amerika Serikat (AS).

Dari sisi kepemilikan saham, jika diurai lebih lanjut SoftBank Group selaku raksasa telekomunikasi dan investasi asal Jepang memiliki saham di GoTo dengan porsi mencapai 15,3%. SoftBank sendiri merupakan investor mayoritas di Tokopedia.

Baca Juga: Punya kepemilikan saham 58% di GoTo, ini respons Gojek

Begitu pula dengan Alibaba Group selaku perusahaan e-commerce China yang memiliki 12,6% saham GoTo. Alibaba juga bertindak sebagai salah satu investor Tokopedia.

Pihak Tokopedia tidak secara rinci menanggapi hal tersebut. Yang pasti, Vice President of Corporate Communications Tokopedia Nuraini Razak menyampaikan bahwa kolaborasi antara Gojek dan Tokopedia sudah menjadi kesepakatan dan didukung oleh investor besar termasuk Alibaba Group, Astra International, Blackrock, Capital Group, DST, Facebook, Google, JD.com, KKR, Northstar, Pacific Century Group, PayPal, Provident, Sequoia Capital, SoftBank Vision Fund 1, Telkomsel, Temasek, Tencent, Visa dan Warburg Pincus.

"Kami tidak dapat membahas detail struktur legal dari kesepakatan ini. Namun dari sudut pandang manajemen, kesepakatan ini merupakan persatuan dua perusahaan, dengan perwakilan eksekutif yang setara di jajaran partner council," terang Nuraini kepada Kontan.co.id, Rabu (2/6).

Setelah merger menjadi GoTo, Nuraini menegaskan bahwa fokus saat ini ialah untuk melakukan integrasi dan memastikan bahwa Gojek-Tokopedia menyediakan platform terbaik untuk jutaan konsumen, mitra usaha, dan mitra lainnya di ekosistem GoTo.

"Kami baru saja menyelesaikan sebuah capaian penting dengan membentuk GoTo.  Kami paham bahwa banyak yang tertarik dengan kabar tentang perusahaan kami dan pasar saham publik, dan kami akan berbagi informasi seiring dengan perkembangan mengenai hal ini," sambungnya.

Nuraini menegaskan, pihaknya memang berniat untuk melantai di bursa saham atau melakukan Initial Public Offering (IPO). Menurutnya, kombinasi bisnis antara Gojek dan Tokopedia akan mempercepat rencana tersebut.

Baca Juga: Gojek-Tokopedia sebut IPO dapat dukung pertumbuhan kinerja

Pihak GoTo pun sedang menjajaki peluang IPO di lebih dari satu lokasi. "Bersama-sama, kami akan menghasilkan dampak yang lebih besar dan lebih signifikan. Kami sedang mengeksplorasi pilihan untuk listing di lebih dari satu lokasi," pungkas Nuraini.

Sebagai informasi, dengan bergabungnya Gojek dan Tokopedia menjadi GoTo, maka kolaborasi perusahaan digital ini memiliki Total Gross Transaction Value (GTV) secara Grup lebih dari US$ 22 miliar pada tahun 2020.

Tak hanya itu, Gojek-Tokopedia juga memiliki lebih dari 1,8 miliar transaksi, lebih dari dua juta mitra driver yang terdaftar serta lebih dari 11 juta mitra usaha (merchant) per Desember 2020.

Jika dikalkukasi, ada lebih dari 100 juta pengguna aktif bulanan (Monthly Active User/MAU), dengan kontribusi sebesar 2% kepada total PDB Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×