kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemanasan bisnis properti di rute kereta cepat


Sabtu, 17 Oktober 2015 / 12:37 WIB
Pemanasan bisnis properti di rute kereta cepat


Reporter: Nina Dwiantika, RR Putri Werdiningsih | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Rencana kereta cepat (high speed) Jakarta–Bandung belum mendapat respon positif dari para pengembang properti. Terutama pengembangan kawasan properti di jalur kereta cepat yang menghubungkan Halim-Karawang-Walini-Gedebage.

Misalnya PT Adhi Persada Properti bakal mengembangkan proyek properti di sekitar Bandung saja. "Kereta cepat secara tidak langsung membuat Bandung semakin berkembang. Kami punya proyek hunian kos-kosan di Jatinangor," ungkap kepada KONTAN, Jumat (16/10).

Anak usaha Adhi Karya ini bakal terus ekspansi bisnis di kawasan kota kembang. Lantaran daerah ini punya pasar properti yang tumbuh positif setelah Jabodetabek.

Tanpa merinci jenis proyek, saat ini Adhi Karya tengah menjajaki mengembangkan produk properti baru.

Sementara itu, Erlin Budiman, Hubungan Investor PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) mengaku pihaknya masih belum punya rencana pengembangan proyek properti di  jalur tersebut. Asal tahu saja, pengembang ini punya kawasan industri di Karawang. "Kalau ada jalur kereta cepat ini akan menguntungkan kawasan Karawang Timur," ujarnya.

Begitu pula dengan beberapa pengembang lainnya, seperti PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA).  Sama seperti Surya Semesta, Jababeka, menurut Sutedja Sidarta Darmono, Direktur  Jababeka, masih fokus mengembangkan proyek properti yang sudah ada. Nah, bila proyek ini betul-betul terlaksana, tidak menutup kemungkinan perusahaan ini mulai melirik peluang bisnis di rute ini.

Bisa lebih satu jam

Menurut Ferry Salanto, Associate Director for Research Collier International Indonesia, masih belum gurihnya potensi properti di jalur kereta tersebut lantaran harga tiket moda transportasi ini cukup menguras kocek, yakni antara Rp 200.000 sampai Rp 220.000 per orang.

Dengan harga tiket sebesar ini ia memprediksi, tidak banyak orang yang berpergian di beberapa rute yang ditentukan, seperti Karawang. Apalagi bila sifat perjalanan berlangsung harian. "Saya tidak melihat bisa menjadi alternatif transit karena tol lebih murah," paparnya.

Belum lagi saat sampai tujuan, penumpang masih harus menempuh perjalanan lanjutan untuk menuju tempat tinggal. Waktu tempuh dari Jakarta ke Bandung bisa molor lebih dari sejam. Untuk keluarga lebih menikmati ke Bandung naik mobil pribadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×