Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Yudho Winarto
Sebelumnya sistem MLFF rencananya akan dilakukan secara bertahap di beberapa ruas jalan tol. Adapun ruas mana yang akan diujicobakan, masih dalam tahap pembahasan. Saat ini pengguana jalan jalan masih dapat menggunakan kartu tol electronik.
Nantinya dengan diberlakukannya MLFF, ruas tol akan sepenuhnya menjadi jalan bebas hambatan atau tidak ada lagi pembatas di gerbang tol. Lalu lintas di jalan tol akan diawasi dengan dukungan teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS).
Gantry ini bekerja dengan cara mengidentifikasikan seluruh kendaraan yang lewat, kemudian akan mengirim data ke pusat.
Secara otomatis, gantry akan memeriksa apakah kendaraan terdaftar, sudah membayar, dan memverifikasi apakah kendaraan melakukan pelanggaran atau tidak.
Baca Juga: Uji Coba Pembayaran Tol Nirsentuh Telah Terpasang di Tol Jagorawi dan Tol JORR S
Gerbang tol akan difungsikan dengan gantry enforcement data capture. Setiap kendaraan yang melintas di gerbang MLFF akan terdeteksi datanya, data dari pengguna akan diproses di sistem pusat.
Selain itu kendaraan pemantau juga akan ditempatkan secara acak di jalan tol. Jika terdapat pelanggaran, sistem pusat akan menginformasikan kepada pelanggar untuk membayar.
Jika hal tersebut tak dipenuhi, maka sistem pusat akan menginformasikan data pelanggar kepada pihak berwenang untuk melakukan penindakan sesuai hukum.
Proyek tol nontunai nirsentuh akan diimplementasikan di jalan tol sepanjang 1.713 kilometer dengan nilai investasi Rp 4,06 triliun. Proyek ini diinisiasi Roatex Ltd. Zrt., National Toll Payment Service Plc, MFB Hungarian Development Bank.
Musfihin mengungkapkan akan melewati tahap penerapan single lane free flow (SLFF) dan langsung menerapkan MLFF.
Baca Juga: Implementasi Transaksi Jalan Tol Nirsentuh Bakal Sesuai Jadwal pada Desember 2022
Roatex menggunakan teknologi berbasis Global Navigation Satellite System (GNSS) yang dapat dikembangkan untuk fasilitas lain, seperti electronic road payment (ERP), trafik manajemen berbasis data induk (big data), dynamic pricing, parking, dan lain-lain sesuai dengan kebutuhannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News