Reporter: Filemon Agung | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID-JAKARTA.Pembangkit listrik apung Barge Mounted Power Plant (BMPP) Nusantara 1 akhirnya mulai memasuki fase komersil. Pembangkit berkapasitas 60 Megawatt (MW) ini bertanggung jawab untuk memasok 50% kebutuhan listrik di Ambon, Maluku.
Kehadiran Infrastruktur BMPP Nusantara I ini diyakini akan memperkuat keandalan pasokan listrik di Ambon, Maluku dan meningkatkan kemandirian energi di Indonesia Timur.
Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengungkapkan, Barge Mounted Power Plant (BMPP) Nusantara 1 resmi menyuplai ke sistem kelistrikan Ambon dan menopang 50% dari kebutuhan listrik Ambon.
"BMPP Nusantara 1 telah memasuki fase Commercial Operation Date (COD), kini suplai listrik ke Ambon akan ditopang dari pembangkit apung PLN IP, disamping itu BMPP Nusantara 1 ini merupakan Program Strategis Nasional (PSN) berupa pembangkit apung pertama di Indonesia yang merupakan karya anak bangsa," ujar Edwin dalam siaran pers, Sabtu (15/6).
Baca Juga: PLN Gandeng Pemda Jeneponto Olah Limbah Jagung Jadi Bahan Co-Firing PLTU
Iwan mengatakan, ini merupakan salah satu terobosan dan inovasi PLN untuk meningkatkan kemandirian energi di wilayah Indonesia Timur.
Sementara itu, General Manager PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Maluku dan Maluku Utara Awat Tuhuloula mengungkapkan, BMPP Nusantara 1 merupakan tumpuan utama di sistem kelistrikan Ambon.
“Apresiasi project yang dimulai pada tahun 2021 ini dapat mencapai hasil maksimal serta beroperasi dengan baik. BMPP Nusantara 1 yang merupakan BMPP pertama di Indonesia, ini sangat berarti di wilayah Maluku karena menjadi tumpuan di sistem kelistrikan Ambon. Mudah-mudahan BMPP Nusantara 1 menjadi pintu dan menjadi leader untuk selanjutnya yaitu BMPP Nusantara 2, 3 dan selanjutnya," ujar Awat Tuhuloula.
Di lain sisi PLN IP juga telah menerapkan sistem digitalisasi pembangkit pada BMPP Nusantara 1 melalui Reliability and Efficiency Optimization Center (REOC). REOC merupakan sistem digital yang terbukti andal dan efisien serta memiliki fungsi utama memantau lebih dari 20 GWh dari berbagai teknologi pembangkit listrik yang dapat dipantau secara realtime.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News