kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pembangunan properti tumbuh, penjualan keramik di kuartal I 2011 naik 10%


Minggu, 10 April 2011 / 14:40 WIB
Pembangunan properti tumbuh, penjualan keramik di kuartal I 2011 naik 10%
ILUSTRASI. Semen Indonesia (SMGR) akan membagikan dividen sebesar Rp 239 milliar, hanya 10% dari laba bersih 2019.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Penjualan keramik pada kuartal I 2011 sebesar 61,2 juta meter persegi (m2). Angka ini mengalami kenaikan 10,1% dari kuartal I 2010 yang sebesar 55 juta m2. Ketua Umum Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) Achmad Widjaya mengatakan, faktor yang mendorong pertumbuhan penjualan keramik karena negara tropis seperti Indonesia tidak memiliki material lain yang bisa mengantikan posisi keramik.

Pada kuartal I 2011 ini penjualan keramik jenis ubin keramik glazur sebanyak 687.000 m2, ubin lantai poles (homogenius) sebanyak 72.000 m2 dan keramik sanitari kamar mandi sebanyak 12.000 unit. "Total nilai penjualan keramik kuartal I sekitar Rp 61 miliar dan setiap tahun sebesar Rp 19 triliun," imbuh Achmad.

Makin meningkatnya penjualan keramik (ubin lantai dan dinding) cukup dominan berasal dari permintaan untuk renovasi bangunan. Selain itu, pertumbuhan permintaan keramik pun terjadi seiring dengan pertumbuhan pembangunan properti.

President Director PT Asri Pancawarna (Indogress), Hendrata Atmoko mengatakan, penjualan granit di pabriknya selama kuartal I naik 18% atau sebesar 1,1 juta m2 dibandingkan waktu yang sama 2010 sebesar 900.000 m2.

"Produk ini banyak digunakan di gedung-gedung bertingkat seperti perkantoran, hotel, dan mal," ujar Hendrata kepada KONTAN. Hendrata mengklaim, produknya menguasai pangsa pasar sebesar 30%-35% dengan rata-rata penjualan 5 juta meter persegi per tahun.

PT Arwana Citramulia Tbk pun mengalami pertumbuhan permintaan keramik. Di kuartal I 2011 penjualan keramik Arwana tumbuh 8% atau sebanyak 9,1 juta m2 dibanding dengan peirode yang sama di 2010. "Dengan kondisi ini, kami optimis target penjualan 2011 sebesar 38,5 juta m2 dapat tercapai," tutur Edy Suyanto Chief Operating Officer kepada KONTAN, Sabtu (9/4).

Pada tahun ini Asaki menargetkan total produksi keramik ubin sebanyak 243 juta meter persegi dan sanitari sebanyak 5 juta pcs dan table ware sebanyak 125 juta pcs.

Kendala Pasokan Gas

Menurut Achmad sebenarnya, anggota Asaki bisa memproduksi lebih tinggi daripada target tersebut dengan catatan pemerintah mendukung energi gas secara konsisten. Kalau tidak, maka masimal produksi keramik hanya 85% dari total kapasitas produksi.

Dalam koordinasi bersama assosiasi-asosiasi di Forum Industri Pengguna Gas Bumi (FIPGB), tercatat ada 326 pabrik dari 22 sektor industri yang membutuhkan pasokan gas. Sejumlah pabrik tersebut tersebar di 15 provinsi dengan kebutuhan 2798-3283 mmscfd per tahun sampai 2015.

Asaki mengeluh sebab kementerian perindustian hanya bisa menampung keluhan, sementara tidak bisa berbuat apa-apa. Padahal, pemerintah terus menngekspor gas ke Jepang, sebagai tambahan belas kasihan tsunami. "Sangat ironis pemerintah sekarang lebih pro makro mencari nama ketimbang mendorong industri berbasis mikro," papar Achmad.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×