kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pembangunan tol akses Bandara Kertajati butuh lahan 35 hektare


Selasa, 18 September 2018 / 17:54 WIB
Pembangunan tol akses Bandara Kertajati butuh lahan 35 hektare
ILUSTRASI. Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati, Majalengka


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Astra Infra melalui anak usahanya PT Lintas Marga Sedaya (LMS) akan membangun jalan tol akses Bandara Kertajati di Majalengka. Perusahaan menargetkan konstruksi jalan bebas hambatan tersebut akan dimulai tahun ini.

Tol akses Bandara International Jawa Barat (BIJB) tersebut memiliki panjang sekitar 4 kilometer (km). Tetapi karena akan memiliki simpang susun atau interchange maka total panjangnya akan mencapai sekitar 6 km.

Vice President Director PT Lintas Marga Sedaya, Firdaus Aziz mengatakan, akses Bandara Kertajati tersebut membutuhkan lahan sekitar 35 hektare (ha). Proses untuk memulai pembangunannya saat ini belum final. Meskipun Detail Engineering Design (DED) dan biaya konstruksi proyek itu telah disetujui di Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), LMS masih harus menunggu persetujuan dari Direktorat Bina Marga Kementerian PUPR.

"Kita sudah melewati proses BPJT. Sekarang lagi menunggu proses dari Bina Marga dan ada beberapa tindak lanjut yang diminta yang lagi kita proses," kata Firdaus kepada Kontan.co.id, Selasa (18/9). Dia berharap, konstruksi bisa dimulai tahun ini. 

Lantaran masih dalam proses, Firdaus tidak bersedia menyebutkan perkiraan investasi yang akan digelontorkan untuk membangun jalan tol akses bandara Kertajadi yang akan mengubungkannya ke tol Cikopo-Palimanan (Cipali) yang dikelola LMS saat ini.

Firdaus mengatakan, saat ini pemerintah daerah (Pemda) setempat telah berhasil membebaskan lahan seluas 14 ha sehingga masih tersisa 2 ha lagi yang harus diselesaikan. Pemda Jawa Barat menargetkan pembebasan lahan baru bisa rampung awal 2019 sehingga LSM saat ini masih menunggu keputusan dari pemerintah untuk memulai pembangunan.

"Lahannya masih belum terealisasi karena Pemda Jabar masih repot usai Pemilu. Kalau pun kami diminta untuk menalangi pembebasan lahan terlebih dahulu, kami juga sudah siap agar target mulai kontruksi tahun ini bisa direalisasikan. Tetapi itu masih menunggu keputusan dari pemerintah." jelas Firdaus.

Untuk pembangunan Tol Akses Bandara Kertajati, LSM telah menyiapkan fasilitas pendanaan. Perusahaan telah meneken pinjaman sindikasi sebesar Rp 8,88 triliun dari beberapa perbakan dan lembaga keuangan pada 17 September 2018.

Pembiayaan sindikasi dengan jangka waktu 15 tahun itu didukung oleh BCA selaku sebagai Mandated Lead Arranger and Bookrunners (MLAB), Agen Fasilitas, Agen Jaminan dan Agen Penampungan. Lalu ,Sarana Multi Infrastruktur (SMI) dan Bank Mandiri sebagai lead arranger, Bank Panin sebagai arranger, serta Indonesia Infastructure Finance, Bank BJB, Bank DKI dan Bank ICBC Indonesia sebagai partisipan.

Firdaus mengatakan, sebagian besar dari pinjaman sindikasi tersebut akan digunakan untuk refinancing utang eksisting perusahaan agar beban bunga yang akan mereka tanggung lebih ringan. Sehingga LSM bisa mengoptimalkan pelayanan kepada pelanggan. Sementara sisanya akan digunakan keperluan konstruksi Tol Akses Bandara Kertajati.

"Adanya proyek pembangunan Airport Link menuju BIJB Kertajati dari Jalan Tol Ruas Cikopo – Palimanan diharapkan dapat mempermudah dan mempercepat akses. Sehingga dengan demikian dapat meningkatkan jumlah penumpang serta perekonomian di sekitarnya."kata Presiden Direktur PT Lintas Marga Sedaya, Datuk Mohd Zulastri Mohd Amin.

Seperti diketahui, LMS merupakan pengelola jalan tol Cipali sepanjang 116,7 km. Perusahaan memprakarsai jalan Tol Akses Bandara Kertajati untuk mengoptimalkan jalan tol Cipali.

Tahun ini, LMS menargetkan rata-rata volume lalu lintas Tol Cipali bisa mencapai 36.000-40.000. Sementara hingga September ini, rata-rata trafic hariannya baru mencapai 30.000-35.000 kendaraan. Firdaus bilang, angka itu masih lebih rendah dari target perusahaan namun sudah mengalami peningkatan dibangdingkan tahun lalu yang hanya mencapai 29.000-32.000.

Menurut Firdaus, lalu lintas kendaraan itu masih dibawha target perusahaan karena faktor pembangunan tol Jakarta -Cikampek Elevated saat yang membuat tol sangat macet. Akibatnya, banyak orang masih menghindari tol itu jika ingin menuju ke arah jawa. "Tetapi kami masih optimis target bisa tercapai dengan adanya libur akhir tahun nanti." kata Firdaus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×