kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.487.000   72.000   2,98%
  • USD/IDR 16.610   15,00   0,09%
  • IDX 8.238   149,11   1,84%
  • KOMPAS100 1.145   25,73   2,30%
  • LQ45 820   23,58   2,96%
  • ISSI 290   4,46   1,56%
  • IDX30 429   13,21   3,18%
  • IDXHIDIV20 487   16,89   3,59%
  • IDX80 127   2,85   2,30%
  • IDXV30 135   1,26   0,95%
  • IDXQ30 136   4,84   3,69%

Pembenahan Transportasi Umum Masih Terabaikan pada Tahun Pertama Prabowo-Gibran


Selasa, 21 Oktober 2025 / 18:11 WIB
Pembenahan Transportasi Umum Masih Terabaikan pada Tahun Pertama Prabowo-Gibran
ILUSTRASI. Bus Transjakarta melintas di halte kawasan Jalan Sudirman Jakarta, Rabu (10/9/2025). Sistem transportasi umum di Jakarta menempati peringkat ke-17 dari 50 kota dunia berdasarkan survei internasional yang dirilis oleh Time Out, melampaui Kuala Lumpur dan Bangkok. Meski begitu, warga berharap kualitas layanan terus ditingkatkan agar Jakarta mampu menyalip Singapura yang kini berada di posisi ke-12./KONTAN/Carolus Agus Waluyo.


Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengamat transportasi Djoko Setijowarno menilai kebijakan transportasi nasional selama satu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran belum menunjukkan arah perbaikan yang signifikan. 

Ia menyoroti sejumlah aspek yang dinilai belum tepat sasaran dan masih mengabaikan kebutuhan dasar masyarakat di daerah.

Menurut Djoko, berbagai program insentif transportasi yang digulirkan pemerintah justru belum menyentuh kelompok yang membutuhkan. 

“Insentif transportasi tidak tepat sasaran. Sementara perhatian terhadap pembenahan transportasi umum justru berkurang,” ujar Djoko dalam keterangan yang diterima Kontan, Senin (20/10/2025).

Ia menambahkan, pembangunan infrastruktur transportasi di wilayah kepulauan, perbatasan, serta daerah tertinggal (3T) juga belum menjadi prioritas. 

Baca Juga: Pramono Anung Wajibkan ASN Jakarta Naik Transportasi Umum Tiap Rabu, Ongkos Gratis

Padahal, daerah-daerah penghasil mineral masih menghadapi kesenjangan kesejahteraan yang tinggi. 

“Hasil bumi terus dikeruk, namun kesejahteraan masyarakatnya tidak meningkat. Minimal mereka perlu disediakan layanan transportasi umum untuk aktivitas sehari-hari,” tegasnya.

Djoko juga menyoroti minimnya perhatian terhadap transportasi perairan, baik sungai, danau, maupun penyeberangan.

Baca Juga: Kemenhub Bakal Dorong Akses Transportasi Umum ke Perumahan Subsidi

Anggaran untuk sektor ini disebut masih sangat terbatas, sehingga berdampak pada rendahnya konektivitas antar daerah.

Selain itu, ia menilai aspek keselamatan transportasi juga masih terabaikan. Angka kecelakaan lalu lintas disebut masih tinggi, terutama di kalangan usia produktif. 

Ia berharap pemerintah ke depan dapat memperkuat arah kebijakan transportasi yang lebih inklusif dan berkeadilan, dengan menempatkan kebutuhan masyarakat sebagai prioritas utama pembangunan.

Baca Juga: Kemenhub Dorong Akses Transportasi Umum ke Kawasan Perumahan

Selanjutnya: Hujan Sangat Lebat di Provinsi Ini, Cek Peringatan Dini Cuaca Besok (22/10) dari BMKG

Menarik Dibaca: Hujan Sangat Lebat di Provinsi Ini, Cek Peringatan Dini Cuaca Besok (22/10) dari BMKG

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×