CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.386.000   -14.000   -1,00%
  • USD/IDR 16.295
  • IDX 7.288   47,89   0,66%
  • KOMPAS100 1.141   4,85   0,43%
  • LQ45 920   4,23   0,46%
  • ISSI 218   1,27   0,58%
  • IDX30 460   1,81   0,40%
  • IDXHIDIV20 553   3,30   0,60%
  • IDX80 128   0,57   0,44%
  • IDXV30 130   1,52   1,18%
  • IDXQ30 155   0,78   0,50%

Pembentukan Palm Co Diharapkan Dapat Meningkatkan Efisiensi


Rabu, 29 November 2023 / 22:41 WIB
Pembentukan Palm Co Diharapkan Dapat Meningkatkan Efisiensi
ILUSTRASI. Kebun bibit sawit unggul bersertifikat PT Perkebunan Nusantara V


Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Melalui rencana pembentukan Palm Co, PTPN Group dinilai dapat lebih cepat merespons dan beradaptasi dengan kebijakan Pemerintah untuk mempercepat program hilirisasi pengelolaan sumber daya alam dari perkebunan di masa mendatang.  
 
Ujang Sehabudin, Ekonom Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan, Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB University, mengatakan bisnis sawit  PTPN Group selama ini belum terintegrasi dari hulu-hilir atau masih parsial. Hal ini, menurutnya, menjadi salah satu kendala bagi PTPN Group dalam merespons dan beradaptasi dengan kebijakan Pemerintah maupun kondisi pasar yang bergerak begitu cepat dan dinamis, terutama soal hilirisasi. 
 
“Palm Co diarahkan menjadi terintegrasi, sehingga rantai nilai yang diperoleh bisa menjadi lebih besar. Struktur organisasi yang gemuk dirampingkan, mindset harus diubah dari orientasi ” pelayanan” menjadi orientasi bisnis yang terintegrasi,” papar Ujang, Rabu (29/11). 

Baca Juga: Laba Bersih PTPN III Turun 97,4% di Semester I-2023, Dipicu Penurunan Harga CPO
 
Dia memaparkan pembentukan PalmCo dapat melakukan efisiensi dari semua aspek, terutama aspek manajemen maupun operasional. Upaya peningkatan efisiensi, antara lain bisnis Palm Co harus terintegrasi dari hulu-hilir.  Pada dasarnya pembentukan PalmCo adalah untuk meningkatkan skala usaha perkebunan sawit, sehingga secara teori akan mendapatkan  economies of scale.
 
Dalam jangka panjang, ujarnya, PalmCO akan menurunkan biaya produksi (decreasing cost), sehingga tentunya dapat meningkatkan penerimaan (increasing return). Kondisi ini tentunya akan mendorong peningkatan potensi profit perusahaan yang pada gilirannya akan meningkatkan devisa negara. “PalmCo juga dapat mengoptimalkan potensi PTPN Group yang selama ini belum tergarap,” terangnya lagi. 

Antara lain, PalmCo dapat mengelola hilirisasi produk turunan sawit yang selama ini belum dikembangkan karena PTPN Group masih terfokus pada minyak goreng, yang mencapai hampir 60%, sedangkan produk turunan lainnya belum disentuh dengan serius.
  
Selain pada produk tradisional, seperti minyak goreng, menurutnya, hilirisasi juga diarahkan ke industri turunan lainnya yang memiliki nilai tambah lebih, seperti bioetanol dan produk kesehatan/kosmetik, termasuk biomas yang belum disentuh.
 
Dari sisi pemasaran produk, selama ini negara tujuan pasar ekspor masih fokus ke pasar tradisional, sedangkan pasar lainnya belum digarap dengan serius. Hal ini, menurutnya, menjadi potensi bisnis besar bagi PalmCo ke depan. 

Untuk mendukung kinerja PalmCo, Ujang Sehabudin menilai, pemerintah harus memberikan insentif bagi perusahaan yang mengembangkan produk turunan sawit, selain minyak goreng. Contohnya, dalam bentuk pengurangan atau pembebasan pajak ekspor atau bunga rendah untuk investasi. 
 
Di sisi lain, dia mengingatkan bahwa PalmCo memiliki banyak tantangan dalam mencapai semua target itu, antara lain perlunya perubahan pola fikir (mindset) manajemen dan karyawan PalmCo dari fixed mindset ke growth mindset.
 
Selain itu, perlu perubahan orientasi produksi menjadi orientasi bisnis/pasar, dari orientasi keunggulan komparatif menjadi keunggulan kompetitif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[ntensive Boothcamp] Business Intelligence with Ms Excel Sales for Non-Sales (Sales for Non-Sales Bukan Orang Sales, Bisa Menjual?)

[X]
×