kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,11   8,51   0.95%
  • EMAS1.378.000 0,95%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemda Minta Freeport Tetap Bangun Smelter di Papua


Selasa, 20 Februari 2024 / 11:08 WIB
Pemda Minta Freeport Tetap Bangun Smelter di Papua
ILUSTRASI. Pemda Papua Barat meminta PT Freeport Indonesia merealisasikan rencana pembangunan smelter di Fakfak, Papua Barat.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Daerah Papua Barat meminta PT Freeport Indonesia merealisasikan rencana pembangunan smelter di Fakfak, Papua Barat. 

Plt Sekretaris Daerah Papua Barat Yacob Fonataba mengharapkan rencana pembangunan smelter Freeport di Papua dapat tetap dilakukan. 

"Kami berharap seperti itu, jadi potensi kita yang ada disana kalau dikaji dengan baik misalnya memenuhi syarat misalnya produksi bisa dibuka smelter di sana sehingga membuka banyak hal (seperti) lapangan pekerjaan, menambah pendapatan daerah. Itu yang kita perlukan," kata Yacob di Gedung Lemigas Kementerian ESDM, Selasa (20/2). 

Baca Juga: Freeport Indonesia Negosiasi Kelanjutan Izin Ekspor dan Pengenaan Bea Keluar

Yacob memastikan, Pemerintah Daerah Papua Barat telah melakukan pembahasan dengan Pemerintah Pusat. Pihaknya pun menanti keputusan lebih lanjut soal rencana investasi ini. 

Sebelumnya, rencana pembangunan smelter Freeport di Papua disampaikan Pemerintah Indonesia dalam beberapa kesempatan. 

Yang terbaru, komitmen ini juga telah didiskusikan antara Pemerintah Indonesia dengan Freeport-McMoRan dalam kunjungan Presiden Joko Widodo ke Amerika Serikat November tahun lalu. 

Baca Juga: Freeport-McMoran Tunjuk Kathleen L. Quirk Gantikan Richard Adkerson Sebagai CEO

Asal tahu saja, saat ini PTFI tengah berfokus menuntaskan proyek Smelter Manyar, Gresik untuk kapasitas pengolaan konsentrat tembaga sebesar 1,7 juta ton per tahun.

Selain itu, PTFI juga telah merampungkan penambahan kapasitas untuk smelter yang dikelola PT Smelting dari 1 juta ton menjadi 1,3 juta ton per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×