kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.461.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.130   40,00   0,26%
  • IDX 7.697   -47,60   -0,61%
  • KOMPAS100 1.196   -13,16   -1,09%
  • LQ45 960   -10,60   -1,09%
  • ISSI 231   -1,75   -0,75%
  • IDX30 493   -3,97   -0,80%
  • IDXHIDIV20 592   -5,69   -0,95%
  • IDX80 136   -1,30   -0,95%
  • IDXV30 143   0,32   0,23%
  • IDXQ30 164   -1,28   -0,77%

Pemerintah akan Menambah Jumlah Penerima Program Bagi-bagi Rice Cooker Jadi 700.000


Minggu, 21 Januari 2024 / 05:58 WIB
Pemerintah akan Menambah Jumlah Penerima Program Bagi-bagi Rice Cooker Jadi 700.000
ILUSTRASI. Targetnya pemerintah akan menambah jumlah penerima program bagi-bagi rice cooker menjadi 700.000 rumah tangga di 2025. (KONTAN/Cheppy A. Muchlis)


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berencana menambah program bagi-bagi alat memasak listrik (AML) berupa rice cooker karena diklaim dapat meningkatkan konsumsi listrik perkapita dan mengurangi impor LPG.  

Sebelumnya berdasarkan peta jalan transisi energi Dewan Energi Nasional (DEN), program rice cooker ditargetkan untuk 700.000 rumah tangga. Adapun Kementerian ESDM menargetkan pembagian mesin penanak nasi ini ke 500.000 rumah tangga yang akan rampung pada Januari 2024. 

Direktur Jenderal Ketanagalistrikan Kementerian ESDM Jisman P Hutajulu tidak menampik program bagi-bagi alat memasak listrik ini akan dtambah seiring melihat manfaatnya yang besar. 

Baca Juga: Program Bagi-Bagi Rice Cooker Akan Ditambah Jadi 700.000 Rumah Tangga Sampai 2025

“Mudah-mudahan (ditambah) harapannya begitu. Namun kalau tahun ini di APBN Kita memang belum ada. Tetapi kami mendorong DPR supaya anggaran AML diupayakan karena manfaatnya lumayan,” ujarnya ditemui seusai Konferensi Pers di Gedung Ditjen Ketenagalistrikan, Kamis (18/1). 

Dia memaparkan, program bagi-bagi rice cooker ini diklaim dapat mengurangi impor LPG sehingga meringankan keuangan negara. Kemudian seiring meningkatkan konsumsi listrik, pendapatan PLN dapat bertambah. 

Sebelumnya Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN), Djoko Siswanto menyatakan, program bagi-bagi rice cooker paling bisa diimplementasikan karena harganya lebih murah dibandingkan program yang diusulkan sebelumnya yakni bagi-bagi kompor induksi. 

“Kalau bisa berjalan dengan membagikan ke seluruh masyarakat miskin sebanyak 31,5 juta, satu kali subsidi LPG bisa selesai,” ujarnya dalam konferensi pers di Gedung DEN, Rabu (17/1). 

Djoko menyatakan, pembagian rice cooker untuk 500.000 rumah tangga akan selesai di tahun ini, targetnya pemerintah akan menambah jumlahnya menjadi  700.000 rumah tangga di 2025. 

“Untuk 700.000 RT kita bisa cukup optimistis,” tegasnya. 

Baca Juga: Program Bagi-Bagi Rice Cooker Sudah Tersalur 68,5%

Seperti diketahui, program bagi-bagi rice cooker menyasar target yang spesifik, yaitu rumah tangga pelanggan PLN atau PLN Batam berdaya 450 VA s.d. 1.300 VA yang tidak memiliki AML dan berdomisili di daerah tersedia listrik 24 jam menyala. Itulah sebabnya, data penerimanya perlu diverifikasi terlebih dahulu. 

Berdasarkan perhitungan Kementerian ESDM, Program Penyediaan AML sebanyak 500.000 unit pada tahun 2023 di seluruh Indonesia berpotensi meningkatkan konsumsi listrik sekitar 140 GWh setara dengan kapasitas pembangkitan 20MW.

Program ini juga berpotensi menghemat LPG sekitar 29 juta kilo atau setara 9,7 juta tabung 3 kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Sales Mastery [Mau Omzet Anda Naik? Ikuti Ini!] Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×