kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Pemerintah bantah memberi subsidi petambak udang


Rabu, 16 Januari 2013 / 10:52 WIB
Pemerintah bantah memberi subsidi petambak udang
ILUSTRASI. Apartemen yang dikembangkan Ciputra Group


Reporter: Handoyo | Editor: Sandy Baskoro

JAKARTA. Pemerintah membantah telah memberikan subsidi kepada para petambak udang Indonesia agar produknya dapat bersaing di pasar Amerika Serikat. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengklaim bantuan kepada para petambak udang hanya sebatas memberdayakan
rakyat kecil.

KKP mengungkapkan hal itu terkait tuduhan pengusaha udang Amerika Serikat (AS) yang tergabung dalam Coalition of Gulf Shrimp Industries (COGSI). Koalisi ini menuding pemerintah Indonesia memberi subsidi berupa kredit ekspor kepada petambak udang Indonesia. Untuk itu, COGSI meminta US-International Trade Commission (US-ITC) dan US Department of Commerce menerapkan margin subsidi 0,75%-8,5% atas produk udang yang masuk ke AS.

Menteri Perikanan dan Kelautan Syarif Cicip Sutardjo mengatakan akan tetap menjalankan program revitalisasi tambak udang sehingga kesejahteraan petambak kecil semakin meningkat. "Revitalisasi tetap jalan, kami hanya membantu infrastruktur," kata dia, Selasa (15/1).

Revitalisasi tambak udang oleh KKP bergulir pertama kali pada akhir tahun 2012. Di atas lahan tambak seluas 1.000 hektare (ha), panen perdana udang diperkirakan pada awal Februari 2013. Beberapa wilayah yang masuk program revitalisasi antara lain Serang, Karawang, Subang, Indramayu dan Cirebon.

Cicip menilai harga udang Indonesia untuk ekspor ke AS cukup tinggi. Meski bervariasi tergantung dengan ukuran, harga jual rata-rata udang Indonesia mencapai US$ 5.000 per ton atau sekitar US$ 5 per kilogram.

Iwan Sutanto, Ketua Umum Shrimp Club Indonesia (SCI) mengatakan, selama ini tidak ada bantuan dari pemerintah kepada para petambak yang mengarah ke subsidi harga. "Bantuan pemerintah utamanya diberikan kepada petani skala kecil," ujar dia.

Produk udang masih menjadi andalan ekspor perikanan Indonesia. KKP mencatat, dari total ekspor perikanan pada 2012 yang diperkirakan mencapai US$ 2,90 miliar, sebanyak 38% atau US$ 1,48 miliar disumbang dari sektor udang. Bahkan tahun ini ekspor udang ditargetkan menanjak hingga 40% dari total ekspor produk perikanan.

Produksi udang terus meningkat. Selama 2011, target produksi udang domestik mencapai 400.385 ton dan di 2012 diprediksi naik 32% menjadi 529.000 ton. Pada 2013, produksi udang tumbuh 15% menjadi 608.000 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×