Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Pemerintah berjanji mempercepat program diversifikasi energi, dari penggunaan bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG) atau konversi BBM ke BBG.
"Diprediksi sampai akhir tahun ini akan ada bus Transjakarta hingga 1.500an unit, maka perlu tersedia gas yang cukup," kata Menko Bidang Perekonomian Hatta Rajasa, di Jakarta, Jumat (28/2).
Hatta menjelaskan, dalam rapat energi yang juga dihadiri Menteri ESDM Jero Wacik tersebut, disimpulkan pasokan gas tersedia. Saat ini ketersediaan gas di Indonesia sebesar 35 MMCF (million metric cubic feet).
Sementara itu, kebutuhan untuk transportasi diperhitungkan hanya 7,5 MMCF. Hanya saja, ia menambahkan, infrastruktur penggunaan BBG inilah yang masih minim. Oleh karenanya, dalam rapat tersebut disepakati pembangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) oleh PT Pertamina (Persero) dan juga PT PGN.
"Sampai akhir 2014 akan ada 69 SPBG, dari yang sekarang ada sekitar 20an SPBG. Khusus untuk DKI Jakarta dan Jabodetabek dari yang saat ini ada 8 SPBG akan menjadi 20 SPBG," terang Hatta.
Sebanyak 69 SPBG itu baru yang dibangun oleh Pertamina dan PGN. Adapun untuk menarik pihak swasta dalam membangun infrastruktur gas, pemerintah akan memberikan sejumlah insentif .
Staf Ahli Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bidang Perencanaan Strategis dan Kelembagaan Wiratmaja Puja, Kamis (27/2/2014) mengakui, konversi BBM ke BBG sejauh ini berjalan lambat.
Kementerian ESDM mencatat, saat ini stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) yang beroperasi baru 12 unit, dan 11 unit SPBG yang siap tetapi tidak beroperasi. Dari 45 SPBG yang direncanakan tahun 2013, hanya jalan 8 SPBG. (Estu Suryowati)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News