Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman se-Indonesia (Gapmmi) menilai langkah pemerintah untuk mengatasi dampak Covid-19 dengan menambah Belanja dan Pembiayaan APBN 2020 sebesar Rp 70,1 triliun untuk industri, bisa mengurangi beban pengusaha makanan minuman.
Ketua umum Gapmmi, Adhi S Lukman menjelaskan dukungan pemerintah untuk industri dengan melakukan penambahan belanja dan pembiayaan anggaran sebesar Rp 70,1 triliun akan berdampak positif ke pelaku usaha mamin.
Baca Juga: Penuhi pasokan masyarakat saat pandemi, Kemenperin jaga produktivitas industri mamin
Lebih rinciannya Rp 70,1 triliun termasuk Rp 52 triliun pajak dan bea masuk ditanggung pemerintah (DTP) untuk Pph Pasal 21 dan PPN, Rp 12 triliun untuk bea masuk, dan Rp 6,1 triliun untuk penundaan pembayaran pokok dan bunga semua skema KUR yang terdampak Covid selama 6 bulan.
"Langkah yang diambil pemerintah sangat baik karena sekarang tidak lagi bicara untung rugi, tetapi saling membagi beban (sharing the burden)," jelasnya kepada Kontan.co.id, Rabu (1/4).
Bisa dibilang mewabahnya Covid-19 menurut Adhi membuat dunia usaha tiba-tiba ambruk karena sebagian terhenti dan industri yang jalan pasti menanggung rugi karena beban yang berlebihan.
Adapun langkah pemerintah dinilai bisa memulihkan ekonomi serta efektif mengurangi beban yang ditanggung pelaku usaha. Namun, sejauh ini Adhi mengakui belum tahu seberapa besar kebijakan ini akan menekan beban pengusaha mamin.
Baca Juga: Mulai hari ini McDonald’s menutup sementara layanan makan di tempat
"Kami masih fokus mitigasi rencana agar bisa terus jalan mendukung ketersediaan pangan. Jadi masih memastikan bahan baku dan hal lainnya," kata Adhi.