kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   -200,00   -1,24%
  • IDX 6.977   -130,64   -1,84%
  • KOMPAS100 1.042   -22,22   -2,09%
  • LQ45 818   -15,50   -1,86%
  • ISSI 213   -3,84   -1,77%
  • IDX30 417   -9,14   -2,14%
  • IDXHIDIV20 504   -9,85   -1,92%
  • IDX80 119   -2,45   -2,02%
  • IDXV30 125   -2,38   -1,87%
  • IDXQ30 139   -2,59   -1,83%

Pemerintah Sudah Setujui Revisi Rencana Pengembangan Blok Masela


Jumat, 01 Desember 2023 / 13:00 WIB
Pemerintah Sudah Setujui Revisi Rencana Pengembangan Blok Masela
ILUSTRASI. Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto.


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Pemerintah telah menyetujui revisi rencana pengembangan Blok Masela pada November lalu. Setelah ini, SKK Migas akan mendorong Inpex dan anggota konsorsium lainnya mengebut seluruh proses supaya bisa segera on stream di 2029. 

Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto mengatakan pada 28 November 2023 lalu pihaknya sudah menyetujui revisi kedua rencana pengembangan atau plan of development (PoD) Blok Masela. 

“Pengembangan Blok Masela membutuhkan investasi sekitar US$ 19,8 miliar, estimasi ini ditambah dengan fasilitas carbon capture (CCS). Revisi kedua PoD 1 sudah disetujui dan target on stream akhir 2029,” ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR RI, Kamis (30/11). 

Dwi menjelaskan lebih lanjut, gambaran produksi dari Blok Masela masih sama seperti sebelumnya. Lapangan gas tersebut akan memproduksi 9,5 juta ton LNG pertahun, 150 juta kaki kubik gas per hari (MMSCFD) untuk gas pipa untuk dialirkan ke industri petrokimia atau pupuk di wilayah sekitar. Kemudian 35.000 barel kondensat per hari. 

Baca Juga: Kementerian ESDM Lelang 19 Blok Tambang Minerba

Blok Masela dikembangkan oleh konsorsium yang dioperatori Inpex yang mengempit hak partisipasi (PI) sebanyak 65%, kemudian Pertamina memegang 20% PI, dan Petronas 15% PI. 

Saat ini, lanjut Dwi, pihaknya sedang mendorong Inpex dan anggota konsorsium untuk mempercepat semua proses yang berjalan sehingga target produksi 2029 bisa tercapai. 

Hal yang sama sebelumnya sempat dikemukakan Menteri ESDM, Arifin Tasrif yang ingin Blok Masela segera produksi. 

“Hasil produksi Blok Masela akan banyak dipasok untuk kebutuhan domestik demi menjaga ketahanan energi di Indonesia pada era transisi energi,” ujarnya belum lama ini. 

Melansir catatan Kontan.co.id, Konsep pengembangan lapangan green field alias lapangan migas baru yang memiliki kompleksitas tinggi dan risiko besar. Mencakup pengeboran deepwater, fasilitas subsea, Floating Production Storage and Offloading (FPSO), dan onshore LNG plant.

Baca Juga: Elnusa (ELSA) Siapkan Capex Rp 520 Miliar untuk Tahun 2024

Ini akan menjadi tantangan sekaligus peluang besar bagi Pertamina Hulu Energi serta mitra-mitranya untuk merealisasikannya. Selain itu, pengembangan lapangan ini juga berpotensi menyerap hingga 10.000 tenaga kerja.

Blok Masela juga direncanakan akan menghasilkan clean LNG melalui penerapan teknologi Carbon Capture and Storage (CCS) untuk mendukung program Pemerintah dalam mengurangi emisi karbon dan mendukung sustainability pada era transisi energi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×