Reporter: Dimas Andi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian ESDM terus mendorong rasio elektrifikasi di Indonesia agar masyarakat bisa menikmati listrik yang berkualitas secara merata.
Menteri ESDM Arifin Tasrif menyampaikan, dalam 6 tahun terakhir, rasio elektrifikasi di Indonesia terus mengalami peningkatan. Jika pada tahun 2014 lalu rasio elektrifikasi Indonesia baru di level 84,35%, maka di tahun 2020 kemarin rasio elektrifikasi nasional mencapai level 99,20%.
“Dalam 6 tahun terakhir rasio elektrifikasi meningkat 14,85%,” kata dia dalam konferensi pers virtual, Kamis (7/1) lalu.
Baca Juga: Begini rencana PGN dalam percepatan masterplan infrastruktur gas bumi 2021-2023
Sejauh ini, terdapat 29 provinsi di Indonesia yang rasio elektrifikasinya di atas 95%. Di antaranya adalah Aceh (99%), Sumut (99%), Sumbar (98%), Riau (99%), Jambi (99%), Bengkulu (99%), Sumsel (98%), Kepri (99%), Babel (99%), Lampung (99%), Banten (99%).
Lalu DKI Jakarta (99%), Jabar (99%), Jateng (99%), DIY (99%), Jatim (98%), Bali (100%), NTB (99%), Kalbar (97%), Kaltara (99%), Kalsel (99%), Kaltim (99%), Sulut (99%), Gorontalo (98%), Sulteng (97%), Sulbar (99%), Sulsel (99%), Malut (99%), dan Papua Barat (99%).
Kemudian, terdapat 4 provinsi yang memiliki rasio elektrifikasi di kisaran 90%-95%, yaitu Kalteng (94%), Sultra (94%), Maluku (92%), dan Papua (94%). Adapun NTT menjadi provinsi dengan rasio elektrifikasi terendah yakni 88%.
Arifin pun menyebut, pemerintah menargetkan rasio elektrifikasi di Indonesia dapat mencapai level 99,9% pada tahun 2021. “Tahun ini kita akan angkat rasio elektrifikasi di NTT sampai 95%,” imbuh dia.
Baca Juga: Trinitan Metals & Minerals (PURE) dukung industri baterai kendaraan listrik Indonesia
Mengutip pemberitaan Kontan sebelumnya, guna meningkatkan rasio elektrifikasi, Kementerian hendak melistriki 2.044 desa di tahun 2021 untuk penguatan jaringan atau peningkatan jam nyala serta penggantian Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE). Dalam hal ini, pemerintah melakukan pengadaan tabung listrik (Talis) sebanyak 25.000 unit di 2021 untuk menggantikan LTSHE.
Adapun pada tahun 2022 nanti, pemerintah akan melistriki 1.824 desa untuk penguatan jaringan atau peningkatan jam nyala dan mengganti LTSHE.
Di luar faktor pandemi Covid-19, tantangan peningkatan rasio elektrifikasi juga berasal dari data rumah tangga belum berlistrik di setiap desa yang belum memadai dan perlu diperjelas secara lebih rinci.
Selanjutnya: Program prioritas sektor ESDM untuk tahun 2021 telah ditetapkan, berikut daftarnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News