kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45895,55   2,12   0.24%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah teken 10 kontrak blok migas baru


Jumat, 20 Juli 2012 / 14:43 WIB
Pemerintah teken 10 kontrak blok migas baru
ILUSTRASI. Petugas medis melakukan pemeriksaan terhadap pasien COVID-19. ANTARA FOTO/Fauzan/hp.


Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Sebanyak 10 kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) minyak dan gas bumi (migas) berkomitmen berinvestasi selama tiga tahun mendatang, dengan nilai investasi US$ 146, 41 juta. Komitmen tersebut tertuang dalam kontrak kerja sama blok migas baru yang diteken dengan pemerintah.

Dalam kontrak baru itu, negara mendapatkan bonus tanda tangan (signature bonus) sebesar US$ 13,2 juta. Evita Herawati Legowo, Dirjen Migas, Kementerian ESDM mengatakan, seharusnya hari ini ada 13 kontraktor KKKS yang teken kerjasama dengan pemerintah, tetapi tiga KKS itu belum melengkapi administrasi. “Tiga KKKS lainnya menyusul, nanti setelah kewajiban administrasinya selesai,” kata Evita, Jumat (20/7).

Evita menjelaskan, komitmen pasti investasi senilai US$ 146 juta dari KKKS itu akan digunakan untuk studi geologi dan geofisika senilai US$ 14,3 juta. Survei seismik dua dimensi (pengulangan proses) US$ 50.000, seismik 2D sepanjang 2.150 km senilai US$ 23,4 juta, seismik 3D seluas 150 km2 sebesar US$ 6 juta, dan pengeboran tujuh sumur US$ 102,63 juta.

Sementara itu, Jero Wacik, Menteri ESDM meminta kontraktor migas yang belum menandatangani kontrak segera menyelesaikan administrasinya. “Kalau ada bonus tanda tangan ya harus segera bayar,” kata Wacik.

Selain itu, Wacik bilang, pemerintah memperketat lagi pengawasan terhadap kinerja kontraktor migas apakah mereka bekerja sesuai dengan komitmennya atau tidak. “Kalau ada pekerjaan yang delay (tertunda), KKKS harus kami ingatkan,” kata Wacik. Ia berharap, setidaknya setiap tahun ada 50 wilayah kerja (WK) migas baru yang diteken guna menggenjot produksi migas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×