Reporter: Filemon Agung | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Indonesia menolak rencana investasi Apple senilai US$ 100 juta atau sekitar Rp 1,58 triliun (kurs Rp15.800) di Indonesia selama dua tahun.
Salah satu pertimbangan pemerintah menolak rencana investasi tersebut berdasarkan perbandingan investasi Apple di negara-negara selain Indonesia.
Saat ini Apple belum melakukan investasi dalam bentuk fasilitas produksi/ pabrik di Indonesia.
Ekonom Center of Economics and Law Studies (Celios) Nailul Huda mengungkapkan sejumlah alasan mengapa terjadi perbedaan nilai investasi Apple di Indonesia dan negara lainnya.
Baca Juga: Kemenperin Segera Panggil Apple ke Indonesia Bahas Proposal Baru
"Dari 280-320 komponen yang dibutuhkan dalam satu produk Apple, industri manufaktur di Indonesia hanya bisa mensuplai 2-4 komponen saja. Artinya sangat rendah sekali," ungkap Huda kepada Kontan, Selasa (26/11).
Huda melanjutkan, Vietnam saat ini mampu mensuplai sekitar 70% komponen yang dibutuhkan untuk satu produk Apple. Sementara itu, China menjadi negara dengan kemampuan suplai tertinggi untuk produk Apple.
"Artinya ketika pabrik komponen Apple pindah dari China, mereka memilih negara dengan pemasok komponen dalam negeri terbanyak. Maka dari itu Indonesia ngak dipilih untuk ditanamkan investasi manufakturnya," sambung Huda.
Baca Juga: Kemenperin Masih Tagih Tambahan Janji Investasi Apple Senilai Rp 300 Miliar
Huda menambahkan, dengan kondisi tersebut maka Apple tentunya akan memilih berinvestasi di Vietnam karena lebih menguntungkan.
Menurutnya, permintaan Indonesia untuk nilai investasi yang lebih tinggi tak berbanding lurus dengan kemampuan pasok komponen dari industri dalam negeri.
Huda pun turut mendorong agar investasi untuk penyediaan komponen-komponen kecil dapat didorong.
"Maka kemarin ketika ada rencana investasi Apple membangun pabrik komponen, menurut saya, hal tersebut cukup bagus. Sambil kita melihat peluang pengembangan dalam negeri juga ikut terdorong," jelas Huda.
Huda menambahkan, pemerintah perlu mendorong ekosistem investasi untuk produk-produk high tech.
Baca Juga: Apple Ajukan Investasi Rp 1,58 T, Kemenperin Tetap Tagih Pemenuhan TKDN Rp 300 M
Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni mengatakan, pihaknya akan segera menjadwalkan pertemuan dengan Apple guna membahas proposal investasi baru pasca pemerintah menolak rencana investasi perusahaan AS tersebut.
"Sebaiknya Apple segera bernegosiasi dengan Pemerintah Indonesia. Kami akan kirimkan email undangan agar Apple datang ke Indonesia untuk bernegosiasi," ujar Febri kepada Kontan, Selasa (26/11).
Selanjutnya: Adopsi Strategi Ekspansi Cepat, Simak Rekomendasi Saham Hermina (HEAL)
Menarik Dibaca: 5 Tanda Kulit Butuh Serum Vitamin C, Apa Saja?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News