kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pemilu dongkrak penerimaan cukai rokok


Rabu, 09 April 2014 / 15:15 WIB
Pemilu dongkrak penerimaan cukai rokok
ILUSTRASI. Pencatatan perdana saham?PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (11/4/2022).


Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia

Pelaksanaan pemilihan umum diyakini memberikan sumbangan terhadap pertumbuhan ekonomi domestik. Bank Indonesia (BI) menyatakan pemilu tahun 2014 menyumbang 0,1 persen terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. 

Menteri Keuangan (Menkeu) M Chatib Basri mengatakan pemilu terbukti menyumbang tambahan penerimaan negara dari sisi cukai rokok. Menurut Chatib, ini terjadi lantaran konsumsi rokok yang besar pada masa kampanye sebelum pemilu. 

"Revenue (penerimaan) cukai naik cukup tinggi (di bulan Februari). Karena mungkin di dalam kampanye itu orang-orang membeli rokok," kata Chatib di TPS 11, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (9/4/2014). 

Chatib mengungkapkan, pada masa kampanye pra pemilu, banyak terjadi pertemuan kader partai yang mengkonsumsi makanan dan rokok. Ia mengaku karena itulah penerimaan negara dari cukai rokok meningkat cukup tajam. Akan tetapi, ia mengaku tidak ingat angka resmi penerimaan tersebut. 

"Saya dapat laporan dari (Direktorat Jenderal) Bea Cukai. Dan itu jenisnya (rokok) yang agak di bawah. Itu kan biasanya pembelian dalam jumlah masal. Itu saja, tapi cukup tinggi," ujarnya. 

Lebih lanjut, Chatib mengaku alih-alih ada tambahan sumbangan pertumbuhan ekonomi dari konsumsi sablon kaos menjelang pemilu, penerimaan malah tumbuh dari cukai rokok. "Terus saya kira transportasi cukup naik juga. Kan pada kembali ke dapilnya," kata dia. 

Berdasarkan data Ditjen Bea Cukai Kementerian Keuangan, target penerimaan cukai tahun 2014 sebesar Rp 116,28 triliun atau target bulanan sebesar Rp 9,69 triliun. Adapun realisasi penerimaan bulan Januari 2014 mencapai Rp 8,51 triliun dan Februari 2014 tumbuh signifikan menjadi Rp 12,91 triliun. (Sakina Rakhma Diah Setiawan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×