Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyatakan penundaan penyertaan modal negara (PMN) dalam APBN 2016 tidak akan mengganggu realisasi proyek kelistrikan 35.000 megawatt (MW).
Direktur Utama PLN Sofyan Basir mengaku pihaknya sudah memiliki strategi untuk mendanai megaproyek tersebut.
“Kita menjembatani itu dengan pinjaman jangka pendek kepada perbankan. Kalau ada kekurangan likuiditas, kita akan ambil dari perbankan,” kata Sofyan, Selasa (10/11).
Sofyan mengatakan, PLN telah memiliki perhitungan kebutuhan untuk proyek tersebut. Saat ini ada beberapa bank pemerintah yang diharapkan bisa memberikan pendanaan. “Angkanya besar, kira-kira Rp 20 triliun,” imbuh dia.
Sementara itu, saat dikonfirmasi soal dikuranginya jatah pembangkit yang harus dibangun PLN, Sofyan menampiknya. Menurut dia, saat ini PLN masih berjalan dengan rencana semula yakni pembangunan 10.000 MW pembangkit listrik, dan bukannya 50.000 MW pembangkit listrik.
“Kan begini, karena sebagian besar kan sudah ada yang tender dan EPC di daerah-daerah terpencil. Sehingga secara keekonomian tidak ada peminat. Kalau peminat luar biasa ya tidak kendala. Kalau tidak ada (peminat) ya kami laksanakan,” jelas Sofyan.
Sebagai informasi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) memutuskan penundaan suntikan untuk sejumlah perusahaan pelat merah termasuk PLN. Dalam APBN 2016, perusahan setrum itu diusulkan mendapat PMN sebesar Rp 10 triliun guna mendukung ekspansi bisnis dan proyek 35.000 MW. (Estu Suryowati)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News