Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Angkasa Pura (AP) I mengungkapkan, berkurangnya aktivitas operasional bandara berpengaruh pada pendapatan perusahaan. AP I mengalami penurunan pendapatan yang cukup signifikan sejak dihimpit wabah virus corona. Pendapatan perusahaan ini disebut-sebut tak mampu mencapai target yang ditentukan.
"Dampak terhadap pendapatan memang cukup signifikan. Pendapatan kita mungkin saat ini 20% di bawah target, dan berpotensi akan lebih besar lagi kalau makin banyak penerbangan yang dibatalkan," ujar Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi kepada kontan.co.id, Rabu (1/4).
Baca Juga: Lion Air hentikan penerbangan ke Bangka Belitung akibat wabah virus corona
Asal tahu saja, terkait target pertumbuhan AP I pada 2020, Faik mengungkapkan, pada akhir 2019 sebelum pandemi corona merebak, AP I menetapkan target konservatif pada 2020 dengan target trafik penumpang sebanyak 90,6 juta penumpang dengan laba Rp 1,4 triliun. "Namun dengan kondisi pandemi Covid-19, kami pesimis target ini dapat tercapai. Evaluasi dan koreksi target tengah kami lakukan," paparnya.
Menurut Faik, untuk menanggulangi penurunan pendapatan tersebut, perusahaan terpaksa mengurangi beragam pengeluaran di 15 bandaranya. Salah satunya ialah dengan merampingkan organisasi di cabang perusahaan.
"Upaya yang kami lakukan adalah melakukan inisiatif simplifikasi terhadap organisasi atau organisasi ini dirampingkan lagi terutama yang ada di cabang secara langsung yang memang dari awal sudah kita lakukan," ungkapnya.
Faik menjelaskan, upaya merampingkan organisasi itu misalnya di satu cabang bandara yang tadinya ada 8 posisi Senior Manager, dikurangi menjadi 5 Senior Manager. Menurutnya, perampingan ini memangkas birokrasi sehingga membuat organisasi menjadi lebih tangkas dan gesit dalam menghadapi perubahan yang dinamis.
Baca Juga: Jumlah penumpang di Bandara Halim Perdanakusuma turun 35% karena corona