kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pendapatan Bakrie Sumatera (UNSP) naik signifikan, tapi masih catatkan rugi bersih


Jumat, 06 Desember 2019 / 19:37 WIB
Pendapatan Bakrie Sumatera (UNSP) naik signifikan, tapi masih catatkan rugi bersih
ILUSTRASI. Pekerja membongkar muat Tandan Buah Segar (TBS) di pabrik kelapa sawit PT Bakrie Sumatera Plantations (BSP) Kota Kisaran, Kabupaten Batu bara Sumatera Utara. Kapasitas terpasang pabrik kelapa sawit ini mencapai 45 ton TBS per jam. Pabrik ini mengolah buah


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) masih membukukan kinerja yang kurang menggembirakan. Meskipun perolehan pendapatan naik, kinerja bottom line mereka sampai September 2019 masih merugi sebesar Rp 186,25 miliar. 

Melansir laporan keuangan UNSP di periode ketiga tahun ini, perusahaan membukukan penjualan tumbuh 32,4% yoy menjadi Rp 1,42 triliun. Adapun kontribusi paling besar dari segmen sawit dan turunannya sebesar Rp 728,36 miliar.

Baca Juga: Eks Aset Domba Mas Menopang Kinerja Bakrie Sumatera Plantations (UNSP)

Namun, perolehan bisnis sawit ini turun 11% dari sebelumnya Rp 819,79 miliar  di periode yang sama tahun sebelumnya. Selain itu segmen karet juga mencatatkan penurunan 8,7% menjadi Rp 249 miliar. 

Investor Relation and Director UNSP Andi W Setianto menjelaskan turunnya penjualan perusahaan terlebih di segmen sawit dan karet karena faktor harga CPO dan karet yang masih tertekan. 

"Rata-rata harga penjualan CPO sampai dengan September 2019 turun 17% menjadi US$ 463/metrik ton (MT) sedangkan segmen karet harga rata-rata jualnya juga minus 5% menjadi US$ 1.536/MT," ujarnya saat ditemui Kontan.co.id di Menara Bakrie, Jumat (6/12). 

Baca Juga: GIMNI: Tiga perusahaan sawit berminat menggunakan teknologi pengolah limbah sawit

Selain itu, Andi menjelaskan segmen karet ada sedikit penurunan karena tanaman yang ada sudah memasuki usia tua atau di atas 25 tahun. Meski demikian, Andi bilang produktivitas karet masih cukup baik. 

Andi bilang untuk kebun karet masih dipikirkan opsi untuk mengganti tanaman lain yang lebih produktif. Rencananya UNSP akan mengkonversi menjadi sawit atau tebu. 



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×