Reporter: Leni Wandira | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten kawasan industri dan real estate, PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) mencatatkan kinerja keuangan positif sepanjang tahun 2024.
Perusahaan membukukan laba bersih sebesar Rp234,2 miliar, tumbuh 32,6% secara tahunan (YoY) dibandingkan dengan Rp176,6 miliar pada tahun sebelumnya. Peningkatan ini terutama didorong oleh lonjakan signifikan pada pendapatan bersih dari sektor properti yang tumbuh sebesar 154,8% YoY.
“Pertumbuhan ini mencerminkan strategi ekspansi dan optimalisasi aset kami, terutama di sektor properti industri yang menjadi andalan,” ujar Erlin Budiman, VP of Investor Relations & Corporate Communications SSIA saat ditemui di Jakarta, Selasa (23/4).
Baca Juga: Surya Semesta Internusa (SSIA) Targetkan Pertumbuhan 5% pada 2025, Ini Strateginya
SSIA juga mencatat pendapatan konsolidasi sebesar Rp6.251,9 miliar, meningkat 37,8% dari Rp4.537,7 miliar di 2023, berkat kinerja solid di tiga segmen utama: properti, konstruksi, dan perhotelan. Pendapatan dari sektor properti meningkat tajam sebesar 165% YoY menjadi Rp2.263,2 miliar, sementara sektor konstruksi dan perhotelan masing-masing naik 16,5% dan 4,2%.
Di sisi profitabilitas, laba kotor SSIA meningkat 32,5% YoY menjadi Rp1.759,0 miliar, didorong oleh kenaikan laba kotor properti sebesar 70,7%, konstruksi 20,7%, dan perhotelan 5,8%. EBITDA perusahaan juga mengalami lonjakan 44,9% YoY menjadi Rp1.051,7 miliar, mencerminkan efisiensi dan pertumbuhan berkelanjutan dari unit-unit bisnis utama.
Unit bisnis properti SSIA yang dikelola oleh PT Suryacipta Swadaya (SCS) menjadi kontributor utama, dengan pendapatan mencapai Rp2.193,6 miliar, meningkat 220,4% YoY. Lonjakan ini didorong oleh pertumbuhan penjualan lahan sebesar 384,2% dibanding tahun sebelumnya.
Dalam lini konstruksi, PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA) membukukan pendapatan sebesar Rp3.372,5 miliar, tumbuh 16,5% YoY, meski laba bersih menurun 18% menjadi Rp81,6 miliar. Sementara di sektor perhotelan, SSIA mencatat pendapatan Rp943,4 miliar, naik 4,2% YoY, dengan tingkat hunian dan tarif kamar rata-rata yang umumnya mengalami peningkatan.
SSIA juga mencatat kemajuan signifikan pada platform digital mereka, Travelio.com, yang mencatat pertumbuhan GMV sekitar 20% YoY dan mengelola lebih dari 15.500 unit apartemen, menjadikannya platform manajemen properti residensial terbesar di Indonesia.
Selanjutnya: Ini Dia 10 Jurusan Kuliah Tersulit di Dunia, Berani Ambil Risiko?
Menarik Dibaca: Harga Emas Tergelincir Dua Hari, Ketegangan Perang Dagang Mereda
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News