Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah volatilitas harga batubara, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) masih bisa mengalami beberapa kali lonjakan kinerja di periode tahun 2015 sampai 2019 lalu.
Berdasarkan laporan keuangan, pendapatan PTBA pada 2015 tercatat sebesar Rp 13,84 triliun. Di saat yang sama laba bersih perusahaan berada di level Rp 2,03 triliun.
Berlanjut di tahun 2016, pendapatan PTBA kembali naik menjadi Rp 14,05 triliun. Tetapi laba bersih perusahaan ini turun menjadi Rp 2 triliun.
Baca Juga: IHSG rebound 2,02%, ini 10 saham net buy terbesar investor asing kemarin, Jumat (3/4)
Memasuki tahun 2017, PTBA lagi-lagi mengalami kenaikan pendapatan menjadi Rp 19,47 triliun sekaligus kenaikan laba bersih menjadi Rp 4,47 triliun.
Pendapatan PTBA kembali naik menjadi Rp 21,16 triliun pada tahun 2018. Begitu juga dengan laba bersihnya yang meningkat menjadi Rp 5,03 triliun.
Terakhir, di tahun 2019 pendapatan PTBA meningkat lagi menjadi Rp 21,78 triliun. Bedanya, di tahun lalu laba bersih perusahaan turun menjadi Rp 4,05 triliun.
Sementara itu, produksi batubara PTBA pada tahun 2015 mencapai 19,17 juta ton. Jumlah ini meningkat menjadi 19,6 juta ton pada tahun 2016. Produksi batubara PTBA kembali naik menjadi 24,2 juta ton pada tahun 2017.
Batubara yang diproduksi PTBA lagi-lagi naik menjadi 26,4 juta ton pada tahun 2018. Adapun di tahun 2019 kemarin, produksi batubara emiten pelat merah ini mencapai 29,1 juta ton.
Baca Juga: Gara-gara Corona, Penjualan Mobil Astra International (ASII) Turun Hingga 30%
Sekretaris Perusahaan PTBA Hadis Surya Palapa berpendapat, pihaknya senantiasa meningkatkan level produksi, pengangkutan, dan penjualan batubara.
Selain itu, PTBA juga menerapkan efisiensi biaya di semua lini operasi bisnis dan penerapan tata kelola perusahaan yang baik secara konsisten.