Reporter: Muhammad Julian | Editor: Noverius Laoli
Dalam hal ini, momentum penyelenggaraan pesta demokrasi serta pasar domestik yang diklaim turun sekitar 30%-35% diduga menjadi penyebab dari tertekannya penjualan perseroan di semester I 2019.
Chitose Internasional menargetkan bisa mencatatkan penjualan sebesar Rp 389 miliar di tahun 2019. Pada sembilan bulan pertama tahun ini, perseroan mencatatkan penjualan sebesar Rp 258,16 miliar atau setara dengan 66,36% dari target penjualan.
Baca Juga: Pasar Domestik Drop, Chitose (CINT) Merugi
Apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, angka penjualan tersebut mengalami penurunan sekitar 2,66% dari yang semula Rp 265,23 miliar.
Penurunan yang terjadi juga diiringi oleh kenaikan yang terjadi pada beberapa pos beban. Beban pokok penjualan misalnya, tercatat naik tipis 3,92% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari yang semula sebesar Rp 185,34 miliar di kuartal III 2018 menjadi Rp 192,61 miliar di kuartal III 2019.
Pada saat yang bersamaan, beban lain seperti misalnya beban keuangan juga tercatat mengalami kenaiakan sebesar 27,69% yoy menjadi Rp 3,10 miliar sepanjang Januari - September 2019.
Baca Juga: Chitose Internasional (CINT) perluas pasar ekspor
Sebelumnya, beban keuangan perseroan tercatat sebesar Rp 2,43 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Kendati demikian, CINT masih mampu membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk alias laba bersih sebesar Rp 981,93 juta. Asal tahu saja, sebelumnya CINT sempat membukukan rugi bersih sebesar Rp 8,46 miliar pada semester I 2019 lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News