Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Lotte Chemical Titan Tbk (FPNI) mencatatkan penurunan pendapatan dari kontrak dengan pelanggan sebesar US$ 110,69 juta atau turun 19,50% year on year (yoy) pada kuartal I 2023. Pada kuartal I 2022, FPNI membukukan pendapatan senilai US$ 137,51 juta.
Pada tiga bulan pertama di tahun ini, pendapatan dari pihak ketiga untuk produk Polyethylene senilai US$ 102,70 juta atau turun 17,69% yoy dari sebelumnya US$ 124,78 juta.
Kemudian pendapatan dari pihak berelasi untuk produk Polyethylene senilai US$ 7,77 juta atau turun 37,7% yoy dari sebelumnya US$ 12,49 juta. Kemudian setelah ditambah komisi senilai US$ 214 maka total jumlah pendapatan dari pihak berelasi senilai US$ 7,99 juta.
Pada periode ini, Lotte Chemical Titan mencatatkan pendapatan ke PT Bukitmega Masabadi senilai US$ 20,5 juta atau 18,51% dari pendapatan bersih.
Baca Juga: Kemenperin Mencatat Investasi Sektor Industri Petrokimia Mencapai US$ 50 Miliar
Pada kuartal I 2023, FPNI mencatatkan beban pokok penjualan (BPP) menurun 18,46% yoy dari sebelumnya US$ 130,35 juta menjadi US$ 106,42 juta. Hal ini karena terjadi penurunan nilai dari bahan baku yang digunakan hingga 16,93% menjadi US$ 92,83 juta.
Meski BPP sudah berhasil turun signifikan, tetap saja laba kotor FPNI menurun hingga 40% yoy menjadi US$ 4,27 juta lantaran turunnya pendapatan.
Namun demikian, setelah laba kotor dikurangi beban-beban dan pajak, Lotte Chemical Titan tetap mempertahankan keuntungan.
Pihaknya mencatatkan laba yang diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar US$ 2,25 juta. Perolehan ini sejatinya turun 35,3% yoy dibandingkan kuartal I 2022 yang senilai US$ 3,48 juta.
Manajemen FPNI menjelaskan salah satu risiko yang dihadapi Perusahaan ialah risiko harga terutama timbul dari selsih harga jual polyethylene dan harga bahan baku yaitu ethylene dan butene.
Perubahan harga bahan baku ini sangat berdampak besar bagi kinerja Grup. Maka itu, pihaknya dari waktu ke waktu terus melakukan analisa optimalisasi terhadap volume produksi dan jenis produk untuk mengoptimalkan keuntungan.
Baca Juga: Simak Prospek Saham Chemstar Indonesia (CHEM) Usai IPO
Dalam jangka waktu menengah sampai panjang, entitas induk terakhir dan Grupnya mempunyai rencana ekspansi terutama pada pengembangan pabrik di tingkat hulu.
Manajemen FPNI yakin bahwa dengan rencana ekspansi ini akan bermanfaat bagi Grup dalam hal menjaga pasokan bahan baku, sehingga diharapkan margin spread dapat ditingkatkan dan terkendali.
Selain itu, manajemen FPNI juga sedang mengevaluasi dampak dari rencana pemerintah untuk menetapkan tarif cukai terhadap produk plastik dan pelarangan penggunaan plastik oleh beberapa pemerintah daerah terhadap kegiatan operasional Grup.
Baca Juga: Lotte Chemical Titan (FPNI) Dongkrak Pangsa Pasar Domestik
Sampai dengan kuartal I 2023, Lotte Chemical Titan mencatatakn jumlah aset senilai US$ 180,83 juta turun 5,9% dibandingkan 31 Desember 2022 senilai US$ 192,22 juta. Hal ini karena turunnya jumlah aset lancar dari sebelumnya US$ 119,31 juta di Desember 2022 menjadi US$ 108,1 juta di akhir Maret 2023.
Adapun jumlah liabilitas hingga akhir Maret 2023 senilai US$ 71,09 juta dan ekuitas US$ 109,74 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News