kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pendapatan Indika Energy (INDY) terpangkas 9,24% pada kuartal I


Senin, 03 Mei 2021 / 17:20 WIB
Pendapatan Indika Energy (INDY) terpangkas 9,24% pada kuartal I
ILUSTRASI. PT Indika Energy Tbk (INDY)


Reporter: Filemon Agung | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indika Energy Tbk (INDY) membukukan pendapatan sebesar US$ 582,17 juta pada kuartal I 2021 atau turun 9,24% year on year (yoy). Pada periode yang sama di tahun sebelumnya, INDY mencatatkan pendapatan mencapai US$ 641,5 juta.

Direktur INDY Retina Rosabai mengungkapkan membaiknya harga batubara di sepanjang kuartal I tahun 2021 (Q1 2021) telah meningkatkan harga jual batubara rata-rata Kideco sebesar 5,1% dari US$ 43,0 menjadi US$ 45,2 per ton pada kuartal I 2021.  

Kideco juga mencatat peningkatan volume penjualan batubara sebesar 4,9% dari 8,8 juta ton menjadi 9,2 juta ton pada kuartal I 2021. Dari jumlah tersebut, 66% dipasok untuk ekspor dan 34% untuk pasar domestik.

Baca Juga: Kinerja membaik, PP Presisi (PPRE) catat pendapatan naik 20,5% di kuartal I-2021

"Namun, tekanan akibat pandemi COVID-19 yang masih berkelanjutan mengakibatkan beberapa anak perusahaan mencatat penurunan pendapatan sehingga pendapatan perseroan turun 9,2% menjadi US$ 582,2 juta pada kuartal I 2021," jelas Retina dalam gelaran Paparan Publik virtual, Senin (3/5).

Sementara itu, INDY sukses memangkas besaran rugi yang diatribusikan ke pemilik entitas induk menjadi sebesar US$ 9,36 juta pada kuartal I 2021 dari yang sebelumnya US$ 21,02 juta pada periode yang sama di tahun sebelumnya.

Retina menambahkan, upaya mendongkrak kinerja di tahun ini bakal didorong dari dua faktor yakni perbaikan harga batubara yang secara langsung bakal mendongkrak kinerja anak usaha, Kideco.

Asal tahu saja, pada tahun 2020 lalu INDY menorehkan pendapatan mencapai  US$ 2,07 miliar dimana 55,4% bersumber dari Kideco. Selain itu, upaya efisiensi cost juga dinilai bakal memberi kontribusi pada pertumbuhan kinerja ke depan. "Apabila harga batubara stay at this level pasti kinerja selanjutnya akan lebih baik dibanding tahun lalu," terang Retina.

Baca Juga: Volume penjualan sejumlah komoditas Aneka Tambang (ANTM) naik di kuartal I 2021

Gelar RUPS

INDY menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan paparan publik di Jakarta pada Senin (3/5). Upaya peningkatan produktivitas dan efisiensi operasional yang intensif, serta perbaikan harga batubara menjadi landasan peningkatan kinerja perseroan pada kuartal I tahun 2021. 

Hal ini juga didukung upaya penguatan diversifikasi usaha pada sektor non-batubara dan fokus pada keberlanjutan untuk mewujudkan komitmen environmental, social, and governance (ESG) perseroan menuju netral emisi karbon pada tahun 2050.

“Selama tahun 2020, kesehatan dan keselamatan karyawan serta kesinambungan operasional menjadi fokus utama Indika Energy. Selaras dengan strategi diversifikasi usaha yang dilakukan dan penguatan kinerja ESG, kami menargetkan 50% pendapatan dari sektor non-batubara pada tahun 2025 dan berkomitmen untuk menuju netral emisi karbon pada tahun 2050,” tutur Arsjad Rasjid, Direktur Utama Indika Energy. 

Arsyad menambahkan realisasi biaya modal (capital expenditure) pada kuartal I 2021 adalah sebesar US$ 10,6 juta, dimana US$ 7,9 juta diantaranya digunakan untuk pemeliharaan dan penggantian alat berat di Petrosea dan US$ 1,5 juta untuk pemeliharaan armada Mitrabahtera Segara Sejati (MBSS). 

“Kami terus berupaya mengoptimalkan kinerja Indika Energy di sektor batubara dan pada waktu yang bersamaan juga melakukan diversifikasi usaha seperti di sektor pertambangan emas, energi baru dan terbarukan (EBT), serta mulai mengeksplorasi pengembangan kendaraan listrik roda dua dan energi biomassa,” tambah Arsjad.

Maret lalu, Indika Energy mendirikan PT Empat Mitra Indika Tenaga Surya (EMITS) – sebuah perusahaan penyedia solusi tenaga surya terintegrasi di Indonesia. Inisiatif ini dilakukan melalui kemitraan dengan Fourth Partner Energy, pengembang solusi tenaga surya terdepan di India yang secara mayoritas dimiliki oleh The Rise Fund, social impact fund terbesar di dunia.

Pendirian EMITS ini merupakan wujud komitmen Indika Energy dalam mendiversifikasi portofolio bisnis, mencapai tujuan keberlanjutan, meningkatkan kinerja ESG serta mendukung upaya pemerintah dalam mencapai target bauran EBT sebesar 23% pada tahun 2025.

Baca Juga: Laba bersih Gudang Garam (GGRM) turun 28% di kuartal I-2021

Sementara itu, sejak 2018 lalu Indika Energy juga memiliki investasi di sektor tambang emas Awak Mas di Sulawesi Selatan. Proyek Awak Mas ini memiliki potensi cadangan sebanyak 1,5 juta ons emas dan 2,4 juta ons sumber daya emas.

Perseroan juga membangun terminal penyimpanan BBM di Kariangau, Kalimantan Timur untuk ExxonMobil yang telah beroperasi sejak November 2020. Selain itu, Perseroan turut mengembangkan Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat, dengan tergabung di dalam konsorsium yang ditunjuk oleh Kementerian Perhubungan sebagai operator dengan 40 tahun konsesi. 

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan berdasarkan RUPST 3 Mei 2021
Dewan Komisaris:
• Agus Lasmono sebagai Komisaris Utama
• Richard Bruce Ness sebagai Wakil Komisaris Utama
• Indracahya Basuki sebagai Komisaris
• Farid Harianto sebagai Komisaris Independen
• Eko Putro Sandjojo sebagai Komisaris Independen

Direksi:
• M. Arsjad Rasjid P.M. sebagai Direktur Utama
• Azis Armand sebagai Wakil Direktur Utama
• Retina Rosabai sebagai Direktur
• Purbaja Pantja sebagai Direktur
• Kamen K. Palatov sebagai Direktur

Selanjutnya: Laba Indopoly Swakarsa (IPOL) naik 110,05% di kuartal I tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×