Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Link Net Tbk (LINK) masih mampu mencatatkan kinerja yang kuat meskipun masih dihadapkan dengan tantangan pandemi Covid-19.
Peningkatan kasus Covid-19 selama kuartal II dan III tahun ini mempengaruhi operasional bisnis perseroan, terutama pada bagian direct sales karena adanya pembatasan pergerakan atau isolasi mandiri akibat terpapar Covid-19.
Untuk meminimalisir risiko, Link Net menjalankan protokol kesehatan termasuk pengadaan tes Covid-19 secara rutin, pembagian tenaga kerja, pembatasan jumlah karyawan di dalam kantor, kebijakan work from home, dan menjaga lingkungan kantor agar tetap higienis.
Alhasil, perseroan masih mengantongi pertumbuhan yang kuat dari sisi pendapatan sepanjang semester I yakni naik 11,7% secara year on year (YoY) menjadi Rp 2,15 triliun. Khusus di kuartal II atau April-Juni, Link Net membukukan pendapatan Rp 1,09 triliun atau tumbuh 11,9% YoY.
Baca Juga: EXCL dan Axiata akan akuisisi saham Link Net (LINK), simak rencana bisnisnya
Pada kuartal II, laba sebelum pajak dan amortisasi (EBITDA) perseroan mencapai Rp 616 miliar atau naik 13,3% sehingga sepanjang paruh pertama total capaiannya Rp 1,2 triliun atau tumbuh 17,1%.
Sedangkan laba bersihnya meningkat 3,4% YoY menjadi Rp 472 miliar pada semester tersebut.
Pendapatan Rata-Rata Per Pengguna (Average Revenue Per User / ARPU) tetap tinggi sebesar Rp 351 ribu.
Marlo Budiman, Presiden Direktur dan CEO PT Link Net Tbk mengatakan, Bisnis Enterprise Link Net terus menunjukkan perbaikan. Pada kuartal II pendapatan dari bisnis ini bertumbuh 26%.
"Perusahaan terus melakukan migration project. Hingga akhir September, Link Net menyelesaikan hampir setengah dari keseluruhan migration project," katanya dalam keterangan resminya, Kamis (4/11).
Di tahun 2020, Link Net mencapai prestasi dengan jumlah subscribers tertinggi. Umumnya, tingkat churn tertinggi dalam siklus berlangganan terjadi pada tahun pertama.
Seperti yang diperkirakan, sepanjang tahun 2021 terdapat peningkatan churn dari pelanggan yang berlangganan di tahun 2020.
Link Net telah mengimplementasikan strategi untuk memperkuat manajemen churn. Strategi ini termasuk dengan menggunakan layanan pengiriman pesan instan seperti WhatsApp, meningkatkan customer contact untuk menyelesaikan berbagai isu yang dihadapi pelanggan.
Perseroan secara strategis juga menyediakan program loyalitas bagi pelanggan dan memperkuat prosedur untuk mengelola pelanggan top tier.
Dampak dari virus corona varian Delta sempat menyebabkan penurunan sementara pada produktivitas penjualan, peningkatan churn, dan mengakibatkan penambahan pelanggan yang lemah.
Baca Juga: Mengukur Prospek XL Axiata (EXCL) Setelah Mencaplok Link Net
Marlo mengatakan, pada kuartal II dan III, Link Net menambah 50.000 gross subscribers, lebih sedikit dari periode yang sama di tahun 2020. Jumlah net subscribers pada kuartal II mencapai 882 dan kuartal III sebanyak 1.002 pelanggan.
Sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini, Link Net telah menambah 21.000 net subscribers dan total pelanggan Link Net tercatat sebanyak 861.000.
Link Net menambahkan 45.000 home passed pada kuartal II dan 57.000 home passed pada triwulan III. Sehingga per akhir September, total home passed Link Net mencapai 2,8 juta.
"Meskipun terdapat tantangan pada lingkungan operasional yang diakibatkan oleh Covid-19, manajemen Perseroan secara konsisten terus beradaptasi dengan kondisi ini. Migration project yang dilakukan terus mengalami kemajuan, dan kami telah menyelesaikan hampir setengah dari seluruh proyek pada akhir September 2021," pungkas Marlo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News