Reporter: Agung Hidayat | Editor: Noverius Laoli
Permintaan cetakan sarung tangan Perseroan pada kuartal I belum mengalami kenaikan yang begitu signifikan dikarenakan masih banyaknya persediaan cadangan yang dimiliki oleh perusahaan-perusahaan yang bergerak pada pembuatan sarung tangan.
Virus Corona diprediksikan akan berlangsung berkepanjangan dan tentunya akan mendongkrak permintaan sarung tangan global pada kuartal II.
Tren yang sama terjadi saat virus SARS mewabah pada tahun 2002 dan 2003, permintaan sarung tangan global saat itu meningkat dari 12 % menjadi 16 % yang dimana konsumsi sarung tangan secara global bertumbuh secara konsisten dengan CAGR 8 hingga 10 % per tahun.
Baca Juga: Mark Dynamics (MARK) telah realisasikan buyback saham senilai Rp 6,94 miliar
Di sisi lain, Malaysia sebagai produsen sarung tangan karet terbesar di dunia telah menetapkan kebijakan lockdown di masa pandemi Covid-19.
Pada awal penetapan kebijakan lockdown, Pemerintah Malaysia hanya mengizinkan perusahaan yang bergerak di bidang alkes untuk beroperasi dengan syarat hanya memperkerjakan tenaga kerjanya sebesar 50 %.
Oleh karena itu, MARK sebagai pemasok 35 % pasar cetakan sarung tangan karet di dunia, dengan pasar utama Malaysia, dimana sekitar 65 % penjualan MARK berasal dari ekspor ke Malaysia memutuskan untuk menurunkan kapasitas produksi menjadi 600.000 pieces per bulan selama kurun waktu dua bulan dengan mengurangi jam lembur karyawan untuk mendukung program physical distancing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News